Sosial

Pada Zaman Penjajahan, Pemerintah Hindia Belanda Membangun Sekolah-Sekolah yang Berbeda kepada Keturunan Belanda dan Kaum Pribumi: Hal itu Merupakan Penghambat Terjadinya Mobilitas Sosial karena Faktor…

×

Pada Zaman Penjajahan, Pemerintah Hindia Belanda Membangun Sekolah-Sekolah yang Berbeda kepada Keturunan Belanda dan Kaum Pribumi: Hal itu Merupakan Penghambat Terjadinya Mobilitas Sosial karena Faktor…

Sebarkan artikel ini

Selama masa penjajahan di Hindia Belanda (nama Indonesia saat berada dibawah penjajahan Belanda), pemerintah kolonial membangun sekolah-sekolah berbeda untuk keturunan mereka sendiri dan kaum pribumi. Ini menciptakan kesenjangan yang signifikan dalam kualitas dan akses pendidikan, yang pada akhirnya menjadi penghambat utama terjadinya mobilitas sosial yang merata.

Perbedaan Akses dan Kualitas Pendidikan

Orang Belanda telah membentuk sekolah-sekolah dengan kualitas tinggi yang sebagian besar ditujukan untuk anak-anak mereka sendiri dan sekelompok kecil elit pribumi. Sebaliknya, pendidikan yang tersedia bagi kaum pribumi kebanyakan berupa sekolah dasar dengan kurikulum yang sangat dasar dan terkadang tidak menawarkan pendidikan lanjutan.

Faktanya, jumlah lulusan sekolah menengah dan universitas di antara penduduk pribumi amatlah sedikit dibandingkan dengan penduduk keturunan Belanda. Hal ini menunjukkan terjadinya perbedaan dramatis dalam kualitas dan peluang pendidikan antara dua kelompok tersebut.

Dampak terhadap Mobilitas Sosial

Perbedaan kualitas dan akses pendidikan ini secara signifikan mempengaruhi mobilitas sosial kaum pribumi. Mobilitas sosial adalah kemampuan individu atau keluarga untuk bergerak naik atau turun dalam stratifikasi sosial ekonomi dalam satu generasi atau antar-generasi.

Faktor pengekangan yang ditimbulkan oleh kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda ini mengakibatkan kaum pribumi kebanyakan berada dalam kelompok sosial ekonomi yang lebih rendah. Mereka kerap kali terjebak dalam pekerjaan dengan gaji rendah dan memiliki akses yang sangat terbatas terhadap peluang untuk peningkatan ekonomi dan sosial.

Kehidupan Sosial dan Ekonomi

Perbedaan kualitas pendidikan juga berdampak langsung terhadap partisipasi kaum pribumi dalam kegiatan sosial dan ekonomi. Mereka sangat terbatas dalam mengakses posisi-posisi penting dalam pemerintahan dan sektor pribadi. Keterlambatan ini menciptakan kesenjangan sosial dan ekonomi yang semakin mengakar dan sulit untuk diatasi.

Masa penjajahan Belanda di Indonesia memang telah berlalu, namun dampak dari kebijakan pendidikan mereka masih terasa hingga saat ini. Meski kita telah meraih kemajuan dalam hal penyediaan dan akses pendidikan, namun masalah ketidaksetaraan dan kesenjangan sosial ekonomi masih menjadi tantangan yang perlu kita selesaikan. Sehingga, setiap individu, tanpa memandang latar belakang sosial dan ekonomi, memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan berpartisipasi dalam pengembangan negara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *