Pancasila, sebagai filosofi dan dasar negara Indonesia, memiliki peran serta makna yang mendalam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Meski lahir dan disetujui oleh wakil-wakil Indonesia menjelang dan sesudah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, nilainya tetap relevan dan menjadi pengikat dalam kesatuan nasional hingga saat ini.
Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila diadopsi sebagai dasar negara, yang berarti semua hukum dan kebijakan di negara ini harus didasarkan pada nilai-nilai dan prinsip yang ditegaskan oleh Pancasila. Lima sila Pancasila mencerminkan nilai-nilai dasar yang melandasi pembentukan negara ini seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial, yang bersifat universal dan inklusif.
Pancasila Sebagai Pedoman Hidup Bangsa
Pancasila bukan hanya berfungsi sebagai fondasi hukum dan politik, namun juga sebagai pedoman hidup bagi rakyat Indonesia. Setiap sila membawa makna moral dan etis yang membimbing perilaku setiap warga negara. Dalam konteks ini, Pancasila menjadi celah penting antara hukum dan moralitas, saat hukum memberi aturan, dan moralitas memberikan bimbingan.
Pancasila Sebagai Pengikat Kesatuan Bangsa
Pencetus Pancasila, Soekarno seperti yang dinyatakan dalam pidato pembukaan BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang menginginkan kesatuan dan kerucut dari keragaman Indonesia. Pancasila sebagai perekat kesatuan bangsa, memegang peranan penting dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang damai, adil, makmur, dan merata. Melaui Pancasila, berbagai suku, agama, ras, dan golongan di Indonesia dapat bersatu dan bersama-sama membangun negara.
Kesimpulan
Sebagai penutup, Pancasila disetujui oleh wakil-wakil Indonesia menjelang dan sesudah proklamasi, bukan hanya sebagai dasar hukum dan politik, tapi juga sebagai pedoman hidup dan penjaga kesatuan bangsa yang beragam. Dalam segala pertentangan, tantangan, dan dinamika yang dihadapi oleh Indonesia, Pancasila selalu menjadi titik balik yang kembali mengingatkan pada jati diri dan tujuan bangsa.