Pancasila, sebagai dasar negara yang menjiwai seluruh lapisan kehidupan bangsa Indonesia, memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat penting. Namun, seringkali muncul penafsiran yang keliru akan kedudukan dan fungsi Pancasila. Untuk itu, dalam artikel ini akan dibahas tentang apa saja yang bukan termasuk dalam kedudukan dan fungsi dari Pancasila bagi bangsa Indonesia.
Bukan Sebagai Alat Pemecah Kebangsaan
Pertama dan yang paling penting, Pancasila tidak berfungsi sebagai alat pemecah bangsa. Tidak dapat dipungkiri bahwa berbagai latar belakang suku, ras, dan agama di Indonesia bisa berpotensi menimbulkan konflik. Namun, Pancasila adalah dasar yang justru bersifat mengakomodir dan menyatukan beragam latar belakang tersebut, bukan memecah-belahnya.
Bukan Sebagai Legitimasi Penindasan
Kedua, Pancasila bukanlah alat untuk melegitimasi penindasan. Sebagai dasar negara, Pancasila harus dipahami sebagai landasan untuk menjaga martabat dan hak asasi manusia, melindungi kehidupan sosial dan budaya, serta menjunjung tinggi hukum dan keadilan sosial. Jadi, penafsiran Pancasila yang dipergunakan untuk membenarkan tindakan penindasan adalah salah kaprah.
Bukan Sebagai Sarana Eksploitasi
Ketiga, adanya penafsiran bahwa Pancasila dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengeksploitasi sumber daya alam secara semena-mena juga tidak benar. Fungsi dan kedudukan Pancasila sejatinya mengajarkan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana dan berkelanjutan.
Bukan Sebagai Alat Penggiring Opini
Keempat, Pancasila bukanlah alat untuk menggiring opini atau mengindoktrinasi ideologi tertentu kepada masyarakat. Pancasila adalah pandangan hidup bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur, bukan alat untuk mencuci otak dan mengontrol pikiran masyarakat.
Pancasila memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia. Oleh karena itu, penafsiran dan pemahaman terhadap Pancasila harus dilakukan dengan hati-hati dan penuh rasa tanggung jawab, agar tidak terjadi penyalahgunaan yang bisa membahayakan keutuhan bangsa.