Konstitusi atau UUD (Undang-Undang Dasar) Republik Indonesia Tahun 1945 adalah dasar hukum tertinggi di Indonesia. Proses perumusannya tak lepas dari peranan berbagai panitia, salah satunya ialah panitia kecil yang dipimpin oleh Muhammad Hatta. Panitia ini memiliki peranan penting dalam periode perumusan UUD 1945.
Panitia yang dimaksud yakni Panitia Kecil atau dalam istilah Bahasa Belanda dikenal sebagai Committee van Negen atau Panitia Sembilan. Nama tersebut merujuk pada anggotanya yang berjumlah sembilan orang, yakni:
- Drs. Mohammad Hatta sebagai ketuanya;
- Mr. Soesanto Tirtoprodjo;
- Mr. A.A. Maramis;
- Mr. Abikusno Tjokrosujoso;
- Mr. Soepomo;
- Prof. Mr. Soeprobo;
- K.H. Wahid Hasjim;
- Abdoel Gaffar Pringgodigdo; dan,
- Achmad Soebardjo.
Salah satu tujuan dibentuknya Panitia Sembilan ialah untuk menyempurnakan naskah rancangan UUD yang telah dibuat oleh Panitia Besar. Panitia Kecil memiliki tugas untuk mengevaluasi, menyeleksi, serta menambahkan poin-poin penting dalam UUD yang akan berlaku.
Sebagai ketua, Mohammad Hatta berperan penting dalam menentukan arah dan hasil kerja panitia ini. Dia adalah tokoh yang sangat berpengaruh dalam perumusan UUD 1945, dan khususnya dalam pembentukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Muhammad Hatta dikenal luas sebagai “Proklamator Kemerdekaan” bersama Soekarno dan sebagai pemimpin yang memiliki pandangan nasionalisme yang tegas.
Selama proses perumusan UUD, Panitia Kecil berhasil menghasilkan dua naskah, yaitu naskah tanggal 22 Juni 1945 dan naskah 18 Juli 1945. Kedua naskah ini telah melalui proses yang panjang, mulai dari diskusi hingga persetujuan di Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
<br>
Sebagai informasi tambahan, sang ketua panitia, Mohammad Hatta, juga dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Dia terus berupaya mengajak rakyat untuk mandiri secara ekonomi dengan cara mengembangkan koperasi. Pemikiran dan jasa-jasanya menjadikan Hatta sosok yang dikenang dan dihargai oleh bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, tidak salah jika Panitia Sembilan (Panitia Kecil) dipandang sebagai tim yang sangat berpengaruh dalam sejarah perumusan UUD NRI Tahun 1945.