Budaya

Para Pembesar Bani Umayyah Kurang Tertarik pada Ilmu Pengetahuan Kecuali

×

Para Pembesar Bani Umayyah Kurang Tertarik pada Ilmu Pengetahuan Kecuali

Sebarkan artikel ini

Latar Belakang

Bani Umayyah adalah sebuah dinasti yang berkuasa di dunia Islam selama periode 661-750 M dan merupakan salah satu keluarga besar yang paling berpengaruh dalam sejarah Islam. Pemerintahan mereka mencakup wilayah luas dan memiliki pengaruh besar pada pembentukan dan perkembangan budaya dan ilmu pengetahuan Islam. Akan tetapi, tidak semua pembesar dari dinasti Bani Umayyah menunjukkan minat yang sama terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.

Minat Bani Umayyah pada Ilmu Pengetahuan

Terdapat anggapan yang cukup populer bahwa pada umumnya, para pembesar dinasti Bani Umayyah kurang tertarik pada ilmu pengetahuan. Hal ini terbukti dari sikap mereka yang cenderung pragmatis dan lebih mementingkan aspek militer dan politik dibandingkan dengan pengembangan ilmu pengetahuan. Mereka tidak ingin terlibat dalam urusan seperti penelitian atau diskusi ilmiah, karena mereka melihat hal ini tidak memiliki keuntungan langsung bagi penguasaan atau kekuasaan mereka.

Pengecualian dalam Minat Ilmu Pengetahuan

Namun, harus diketahui bahwa ada pengecualian dalam hal ini. Beberapa pemimpin Bani Umayyah justru sangat peduli terhadap ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang yang mereka minati atau yang berhubungan langsung dengan kekuasaan mereka. Salah satu contoh yang paling populer adalah kecintaan Khalifah Abdul Malik bin Marwan terhadap ilmu pengetahuan, terutama sastra dan sejarah Arab. Dia adalah salah satu pemimpin Bani Umayyah yang mempunyai peran penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dalam kebudayaan Arab pada masanya.

Seiring waktu, beberapa pembesar Bani Umayyah lainnya juga berusaha untuk meningkatkan minat mereka dalam ilmu pengetahuan. Misalnya, Khalifah Al-Walid II dikenal karena ketertarikannya yang kuat dalam bidang seni dan budaya. Ia dianggap sebagai pelindung seni dan sastra dan banyak memberikan dukungan dalam pengembangan kedua bidang tersebut.

Kesimpulan

Dengan demikian, walaupun tampak bahwa para pembesar Bani Umayyah kurang tertarik pada ilmu pengetahuan, pengecualian-pengecualian ada. Beberapa pemimpin mereka justru sangat menonjol dalam dukungan dan minat mereka terhadap ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang yang mereka minati dan yang berhubungan langsung dengan kekuasaan mereka. Oleh karena itu, sangat penting untuk tidak menyamaratakan pandangan terhadap seluruh pembesar Bani Umayyah hanya berdasarkan penilaian umum bahwa mereka kurang minat dalam ilmu pengetahuan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *