Patung Selamat Datang merupakan salah satu ikon ibu kota Jakarta, Indonesia. Bila Anda sedang berkunjung ke Jakarta, sangat mungkin Anda akan melihat Patung Selamat Datang yang megah ini, terutama bila Anda melewati kawasan Bundaran Hotel Indonesia di mana patung ini berada.
Sejarah dan Makna Patung Selamat Datang
Dibuat oleh seniman besar Indonesia, Edhi Sunarso, pada tahun 1962, patung ini dikenal sebagai simbol keramahan rakyat Indonesia kepada para tamu dan wisatawan mancanegara. Patung ini menggambarkan sepasang manusia – seorang pria dan wanita – yang sedang mengangkat tangan mereka, seolah-olah menyapa dan menyambut kedatangan para tamu. Oleh sebab itu, patung ini dinamai “Patung Selamat Datang.”
Makna inilah yang menjadikan patung ini termasuk dalam kategori patung yang memiliki nilai historis dan budaya yang tinggi. Bukan hanya itu, Patung Selamat Datang juga menjadi monumen yang menjadi saksi bisu perkembangan ibu kota dan menjadi titik nol kilometer dari Jakarta.
Arsitektur Patung Selamat Datang
Patung Selamat Datang ini dibuat dari bahan perunggu dengan tinggi sekitar lima meter dan berat mencapai sembilan ton. Patung perunggu ini kemudian dipasang pada pilar setinggi 10 meter yang dilapisi marmer. Desain Patung Selamat Datang dilambangkan dengan gaya modern dan seni tradisional Indonesia, dan menjadi representasi yang kuat dari budaya dan keramahan rakyat Indonesia.
Terletak di lokasi yang strategis, di tengah Bundaran Hotel Indonesia, patung ini menjadi daya tarik bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Patung ini juga menjadi pusat perhatian banyak event dan parade besar di Jakarta.
Pertanyaan: Patung Selamat Datang yang terletak di Bundaran Hotel Indonesia termasuk…
Jadi, jawabannya apa: Patung Selamat Datang yang terletak di Bundaran Hotel Indonesia termasuk simbol keramahan dan budaya Indonesia yang memiliki nilai historis yang tinggi, merupakan titik nol kilometer Jakarta dan menjadi daya tarik bagi para wisatawan. Salah satu karya agung seniman besar Indonesia, Edhi Sunarso, patung ini menjadi monumen bersejarah yang menjadi saksi bisu perkembangan ibu kota Jakarta.