Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) baru-baru ini menanggapi pernyataan Faldo Maldini, politisi muda dan aktif, yang telah mengungkapkan tudingan perbedaan statement dari elite partai terhadap permintaan presiden tiga periode.
Faldo Maldini yang dikenal sebagai wakil dari generasi muda politik Indonesia telah menyoroti dinamika dalam partai PDI-P. Dia mencatat bahwa tampaknya ada perbedaan pendapat signifikan di antara elite partai tentang apakah seharusnya ada amendemen konstitusi yang memungkinkan presiden menjabat untuk tiga periode.
Secara konstitusional, Presiden Indonesia saat ini hanya diperbolehkan dua periode. Menurut Faldo, beberapa anggota senior PDI-P telah menyuarakan dukungan untuk perubahan konstitusional yang akan memperpanjang batasan ini.
Namun, PDI-P telah merespons tudingan ini dengan tegas. Perwakilan partai membantah adanya perbedaan pendapat dan menegaskan bahwa partai berkomitmen pada konstitusi dan hukum yang ada. Partai juga menegaskan bahwa semua anggota senior dan elite partai selaras dengan pendapat ini.
“Kami selalu berpegang teguh pada konstitusi dan hukum. Setiap pernyataan yang dibuat oleh anggota partai kami selalu selaras dan konsisten,” kata perwakilan PDI-P, membantah klaim yang dibuat oleh Faldo.
Dengan demikian, PDI-P meredam isu yang berpotensi memecah belah. Mereka menjelaskan dengan penuh keyakinan bahwa pernyataan dari anggota senior dan elite partai tidak bertentangan, melainkan sejalan dengan kebijakan dan nilai-nilai partai.
Sejauh ini, pernyataan resmi tentang apakah akan ada usulan untuk mengubah konstitusi dan memungkinkan presiden tiga periode belum diumumkan. Namun, jelas bahwa PDI-P, sebagai pendukung utama Presiden saat ini, berkomitmen untuk menjaga integritas konstitusi dan hukum, serta menjaga kestabilan politik dan demokrasi di Indonesia.
Jadi, jawabannya apa? PDI-P telah memberikan jawaban tegas mengenai tudingan beda pernyataan elite perihal permintaan presiden tiga periode. Jawabannya adalah bahwa tidak ada perbedaan pendapat dalam partai. Semua anggota partai, termasuk elite, sejalan dan berkomitmen pada konstitusi dan hukum yang ada.
