Menjadi seorang pemain sepak bola bukanlah hal yang mudah, perlu pemahaman dasar tentang berbagai aturan yang berlaku dalam pertandingan. Dalam suatu pertandingan, berbagai situasi dapat terjadi, termasuk interaksi antara dua pemain yang merujuk pada aturan permainan.
Pertimbangkan situasi berikut: Pemain A akan melakukan tendangan dengan menggunakan punggung kaki atau bagian dalam foot (sebuah teknik umum dalam sepak bola yang digunakan untuk kontrol dan presisi) dan pemain B sengaja menghalangi dengan menempatkan telapak kakinya di bola yang akan ditendang. Meskipun ini mungkin tampak seperti taktik defensif yang cerdik, sebenarnya merupakan pelanggaran menurut aturan sepak bola, namun apa sebenarnya jenis pelanggaran yang dilakukan?
Pelanggaran yang dilakukan oleh pemain B dalam situasi ini adalah “interferensi”. Menurut aturan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), interferensi terjadi saat pemain menghentikan lawan untuk bermain atau bisa bermain bola dengan cara memblokir pandangan atau pergerakan lawan.
Di sini, pemain B salah karena memblokir bola dengan maksud mencegah pemain A untuk melakukan tendangan. Interferensi ini berpotensi menimbulkan insiden kontak fisik yang tidak perlu atau berbahaya, seperti benturan keras antara kaki pemain A dan B. Jika wasit melihat hal ini, maka pemain B dapat dikenakan sanksi dengan kartu kuning atau merah, tergantung pada tingkat keparahan pelanggarannya.
Berdasarkan aturan FIFA, pemain sepak bola diharuskan untuk mempertimbangkan keselamatan lawan dan bermain dengan semangat olahraga yang fair, tidak melakukan kontak fisik kecuali saat memperebutkan bola secara sah. Pemain B di sini jelas melanggar aturan tersebut, yang menempatkannya di posisi yang salah.
Dogen Rae dalam bukunya “The Complete Guide to Soccer” menulis, “Memblokir pemain dengan sengaja bukanlah bagian dari cara bermain yang fair dalam sepak bola dan akan selalu diberikan hukuman oleh wasit.”
Sebuah pertandingan sepak bola memerlukan keterampilan dan strategi, tetapi juga harus diimbangi dengan penghormatan terhadap aturan dan kejujuran dalam bermain. Ini adalah contoh sempurna bahwa bermain cerdas tidak selalu berarti bermain ‘kotor’.
Jadi, Jawabannya Apa?
Pelanggaran yang dilakukan pemain B adalah interferensi dan hakim pertandingan akan menghukum pemain tersebut sesuai aturan FIFA. Sebagai pemain, penting untuk mengetahui aturan dan selalu menghargai lawan dalam setiap situasi permainan. Setelah semua, sepak bola adalah permainan kejujuran dan integritas.