Diperkirakan, lebih dari 90% sejarah manusia berlangsung pada masa food gathering, di mana manusia purba berburu, meramu dan mengumpulkan makanan untuk bertahan hidup. Pembagian kerja pada masa tersebut didasarkan pada beberapa faktor. Berikut ini ulasan mengenai pembagian kerja di kalangan manusia purba pada masa food gathering, berburu dan meramu.
Perbedaan Jenis Kelamin dan Keunggulan Fisik
Manusia purba membagi pekerjaan berdasarkan perbedaan jenis kelamin dan keunggulan fisik. Laki-laki yang mempunyai fisik lebih kuat ditugaskan untuk berburu hewan sebagai sumber protein, sedangkan perempuan yang mempunyai kemampuan dan keterampilan dalam pengenalan tumbuhan dan sumber makanan lainnya bertugas menjadi pemburu pengumpul atau meramu. Pembagian kerja ini juga didasarkan pada filosofi perlindungan kaum perempuan sebagai pihak yang akan melanjutkan keturunan.
Faktor Sosial
Dalam kelompok manusia purba, mereka membentuk kelompok kecil atau suku agar lebih mudah dalam membagi tugas dan mencari makanan. Dalam kelompok ini, mereka membagi tugas berdasarkan kemampuan individu yang paling efektif dan upaya terkecil dalam mencapai tujuan. Bahkan, beberapa suku sudah memiliki peran sosial tertentu seperti kepala suku, penasihat dan lain-lain.
Keahlian Spesialis
Manusia purba sudah mampu mengidentifikasi keahlian yang dimiliki oleh individu dalam kelompoknya. Sebagai contoh, seorang laki-laki yang ahli membuat alat dari batu dan tulang hewan, bertugas untuk membuat alat-alat berburu, kapak dan alat pemotong untuk keperluan suku. Sementara itu, seorang perempuan dengan pengetahuan luas tentang tumbuhan dan keterampilan meramu akan menjadi pendamping para peramu pemula yang harus belajar dan mengembangkan kemampuan mereka.
Kesimpulan
Pembagian kerja di kalangan manusia purba pada masa food gathering, berburu dan meramu didasarkan pada beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut meliputi jenis kelamin, perbedaan fisik, faktor sosial dan keahlian individu yang spesifik. Sistem pembagian kerja ini membantu manusia purba untuk bertahan hidup di zaman yang penuh tantangan dan menciptakan harmoni dalam kelompok atau suku mereka.