Sosial

Pembangunan Secara Besar-Besaran pada Suatu Daerah Dapat Mempengaruhi Siklus Hidrologi: Tahap dalam Siklus Hidrologi yang Terpengaruh oleh Kegiatan Tersebut

×

Pembangunan Secara Besar-Besaran pada Suatu Daerah Dapat Mempengaruhi Siklus Hidrologi: Tahap dalam Siklus Hidrologi yang Terpengaruh oleh Kegiatan Tersebut

Sebarkan artikel ini

Siklus hidrologi adalah proses yang mengatur distribusi dan pergerakan air di bumi dan atmosfer. Memahami bagaimana pembangunan skala besar dapat mempengaruhi siklus hidrologi penting untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dan menjaga keseimbangan lingkungan. Kegiatan ini dapat mempengaruhi beberapa tahap dalam siklus hidrologi yang berbeda.

Evaporasi dan Transpirasi

Pertama, andil pembangunan skala besar seperti infrastruktur dan bangunan dapat mengurangi lahan permukaan yang bersifat permeabel. Lahan itu berguna untuk membantu proses evaporasi dan transpirasi. Evaporasi adalah proses di mana air berubah dari bentuk cair menjadi gas dan naik ke atmosfer. Sementara itu, transpirasi berlangsung melalui tumbuhan, di mana air diambil dari tanah dan dilepaskan kembali ke atmosfer.

Jika suatu daerah dialihfungsikan menjadi lahan bangunan, jumlah tumbuhan dan permukaan tanah alami yang terbuka untuk evaporasi dan transpirasi menurun. Hal ini dapat mengganggu keseimbangan siklus hidrologi dan lebih jauh mengurangi ketersediaan uap air untuk tahap kondensasi dan presipitasi.

Aliran Permukaan

Kedua, pembangunan skala besar juga dapat mempengaruhi aliran permukaan air. Bangunan dan permukaan beton sangat sedikit, atau bahkan tidak sama sekali, menyerap air hujan. Di daerah alami, air hujan diserap ke dalam tanah dan mengisi sumber air tanah, memperlambat aliran permukaan dan mencegah erosi. Namun, di daerah perkotaan, air hujan cenderung mengalir langsung ke saluran drainase, meningkatkan volume dan kecepatan aliran permukaan, yang dapat berkontribusi terhadap peningkatan risiko banjir.

Persediaan Air Tanah

Ketiga, secara langsung maupun tidak langsung, pembangunan bisa berdampak pada persediaan air tanah. Dengan adanya betonisasi, air tidak dapat meresap kembali ke dalam tanah dan mengisi sumur-sumur air tanah. Hal ini berpotensi mengurangi persediaan air tanah dan berdampak pada akses air bagi warga setempat, terutama di daerah yang bergantung pada air tanah sebagai sumber air minum utama.

Secara keseluruhan, pembangunan skala besar pada suatu daerah bisa memiliki dampak yang signifikan terhadap siklus hidrologi. Diperlukan perencanaan yang cerdas dan berkelanjutan untuk meminimalkan dampak ini dan mencapai keseimbangan antara pembangunan dan keberlanjutan lingkungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *