Pembelian perlengkapan kantor merupakan bagian esensial dari operasional sebuah bisnis. Dalam situasi ini, transaksi pembelian telah terjadi dengan metode pembayaran yang dilakukan secara tunai dan kredit. Pembelian dilakukan dengan harga total RP300.000,00 di mana RP150.000,00 dibayar secara tunai dan sisanya, RP150.000,00 akan dilunasi dengan metode kredit.
Dalam mencatat transaksi ini dalam buku akuntansi, perusahaan perlu merujuk pada prinsip dasar dalam akuntansi, yaitu persamaan akuntansi yang menyebutkan bahwa total aset selalu sama dengan total kewajiban dan ekuitas pemilik.
Mengikuti prinsip akuntansi tersebut, berikut adalah cara pencatatan transaksi di atas dalam persamaan akuntansi:
- Pertama, perlengkapan kantor sebagai aset perusahaan bertambah sebesar RP300.000,00. Dengan demikian, nilai aset perusahaan menjadi lebih tinggi.
ASET = +RP300.000,00 - Kedua, perusahaan telah membayar sebagian pembelian tersebut secara tunai sebesar RP150.000,00. Transaksi ini akan mengurangi saldo kas perusahaan.
ASET = -RP150.000,00 - Ketiga, perusahaan masih memiliki kewajiban atau hutang (kredit) sebesar RP150.000,00 untuk melunasi pembelian tersebut. Hutang ini akan dicatat sebagai kewajiban perusahaan.
KEWAJIBAN = +RP150.000,00
Sehingga, jika dituliskan dalam satu persamaan akuntansi, transaksi tersebut akan menjadi:
ASET (RP300.000,00 - RP150.000,00) = KEWAJIBAN (RP150.000,00) + EKUITAS PEMILIK
Dari persamaan tersebut, jelas terlihat bahwa prinsip persamaan akuntansi tetap terjaga. Perlengkapan kantor telah bertambah, saldo kas perusahaan berkurang dan perusahaan memiliki kewajiban untuk melunasi hutang pembelian perlengkapan tersebut.
Jadi, Jawabannya Apa?
Dari transaksi pembelian perlengkapan kantor seharga RP300.000,00 yang dibayar tunai RP150.000,00 dan sisanya dengan kredit, persamaan akuntansinya adalah ASET (RP300.000,00 - RP150.000,00) = KEWAJIBAN (RP150.000,00) + EKUITAS PEMILIK.
