Teori Big Bang merupakan teori yang paling diterima dan didukung oleh mayoritas ilmuwan dalam menjelaskan asal mula pembentukan alam semesta, termasuk jagat raya. Teori ini dikemukakan pertama kali oleh Georges LemaĆ®tre pada tahun 1927. Menurut Teori Big Bang, alam semesta berasal dari suatu keadaan yang sangat panas dan padat yang disebut “titik awal” atau singularity. Dari titik awal ini, alam semesta mengalami ekspansi dan perkembangan yang sangat cepat hingga mencapai bentuk serta ukuran yang sekarang.
Proses Pembentukan Jagat Raya Menurut Teori Big Bang
Pembentukan jagat raya menurut teori Big Bang melalui beberapa tahapan, yang meliputi:
- Singularity: Titik awal (sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu) dimana seluruh materi dan energi yang ada di alam semesta dikumpulkan dalam keadaan panas dan padat yang ekstrem.
- Inflasi: Setelah singularity, alam semesta mengalami ekspansi atau inflasi dengan cepat yang menyebabkan penyebaran materi dan energi secara merata.
- Era radiasi: Materi dan energi yang terkandung dalam alam semesta mulai bergabung dan bereaksi satu sama lain, sehingga menimbulkan ledakan energi dalam bentuk radiasi.
- Era materi: Setelah beberapa waktu, energi radiasi mulai berkurang dan materi mulai mendominasi alam semesta. Partikel-partikel elementer seperti kuark dan lepton mulai bergabung membentuk partikel yang lebih besar seperti proton dan neutron.
- Pembentukan atom dan molekul: Proton dan neutron kemudian bergabung dan membentuk inti atom. Setelah itu, elektron mulai berkumpul di sekitar inti atom sehingga atom-atom pun mulai terbentuk. Atom-atom ini kemudian melalui berbagai reaksi untuk membentuk molekul.
- Pembentukan bintang dan galaksi: Molekul kemudian mulai berkumpul dan membentuk awan gas yang sangat besar dan padat yang kemudian menjadi bintang dan galaksi.
Bukti Teori Big Bang
Beberapa bukti yang mendukung Teori Big Bang antara lain:
- Pergerakan galaksi: Galaksi-galaksi yang ada di alam semesta teramati bergerak menjauh satu sama lain, seolah-olah alam semesta sedang mengembang, yang konsisten dengan teori Big Bang.
- Radiasi latar belakang: Dalam alam semesta masih terdapat radiasi latar belakang yang diperkirakan berasal dari era radiasi (awal pembentukan alam semesta). Radiasi ini mendukung teori bahwa alam semesta pernah mengalami fase panas setelah Big Bang.
- Komposisi kimia alam semesta: Teori Big Bang menjelaskan secara konsisten komposisi kimia alam semesta yang ditemui saat ini, seperti proporsi helium dan hidrogen, serta elemen-elemen ringan lainnya.
Jadi, jawabannya apa? Teori Big Bang merupakan hipotesis yang didukung oleh bukti-bukti ilmiah yang menjelaskan bahwa alam semesta, termasuk jagat raya, berasal dari keadaan panas dan padat yang mengalami proses ekspansi dan perkembangan menjadi alam semesta yang kita kenal saat ini. Pembentukan jagat raya adalah hasil dari proses alami yang dimulai dari singularity, inflasi, hingga peristiwa pembentukan awan gas yang kemudian menjadi bintang dan galaksi.