Oogenesis adalah proses pembentukan ovum atau sel telur betina. Proses ini dimulai sejak janin berada di dalam kandungan, dihentikan pada tahap tertentu, dan dilanjutkan kembali saat remaja. Artikel ini akan menjelaskan tahapan-tahapan tersebut secara rinci.
Oogenesis Selama Masa Janin
Oogenesis dimulai saat janin betina masih berada di dalam kandungan ibunya. Pada tahap ini, sel germinal betina (yaitu sel-sel yang akan menjadi ovum pada masa mendatang) mengalami pembelahan mitosis berulang-ulang untuk membentuk oogonia. Oogonia ini kemudian tumbuh dan menjadi sel yang lebih besar yang disebut oosit primer.
Namun, proses oogenesis dihentikan saat tahap ini dan tidak akan dilanjutkan kembali sampai betina tersebut mencapai masa pubertas.
Penundaan Oogenesis dan Masa Laten
Setelah oosit primer terbentuk, proses oogenesis dihentikan dan sel-sel tersebut tetap dalam masa dorman atau laten sampai pubertas tiba. Selama fase ini, oosit primer tidak mengalami pembelahan atau perubahan apa pun. Mereka tetap dalam keadaan ini sebagai bagian dari meiosis I, yang belum selesai.
Oogenesis Selama Pubertas
Saat betina mencapai masa pubertas, proses oogenesis dilanjutkan lagi. Setiap siklus menstruasi, sejumlah oosit primer memulai penyelesaian meiosis I dan berubah menjadi oosit sekunder dan badan polar pertama.
Oosit sekunder ini kemudian memasuki meiosis II, tetapi proses ini akan dihentikan lagi di metafase II sampai fertilisasi oleh spermatozoa.
Kesimpulan
Proses oogenesis adalah perjalanan panjang yang dimulai sejak janin betina berada di dalam kandungan. Proses ini ditunda pada tahap oosit primer dan dilanjutkan saat betina mencapai masa pubertas. Walaupun ini adalah proses yang kompleks, ini adalah bagian penting dari reproduksi dan kehidupan betina.