Destalinisasi adalah proses politik yang dimulai dari pertengahan abad ke-20 di Uni Soviet, mengarah pada pengurangan pengaruh Josef Stalin dan ideologinya, ekonomi komando berpusat yang totaliter dan kebijakan politik keras.
Proses politik ini diprakarsai oleh Nikita Khrushchev, yang melayani sebagai pemimpin Uni Soviet setelah kematian Stalin. Khususnya, Khrushchev adalah penggerak utama di balik seluruh proses tersebut, membuatnya menjadi figur sentral dalam penurunan pengaruh Stalin.
Nikita Sergeyevich Khrushchev lahir pada 15 April 1894 dan meninggal pada 11 September 1971. Dia adalah seorang politisi Uni Soviet yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet dari 1953 hingga 1964, dan sebagai Ketua Presidium Dewan Tertinggi Uni Soviet dari 1958 hingga 1964.
Selama masa jabatannya, Khrushchev memulai serangkaian reformasi politik yang secara kolektif dikenal sebagai “destalinisasi,” yang dirancang untuk mengurangi pengaruh Stalin pasca-kematian dan perlahan-lahan membuka Uni Soviet ke perubahan politik dan ekonomi penting.
Pada tahun 1956, Khrushchev memberikan apa yang banyak dikenal sebagai “Pidato Rahasia” kepada Kongres XX Partai Komunis dari Uni Soviet. Dalam pidatonya, Khrushchev mengkritik Stalin dan “kultus kepribadian” Stalin, menandai awal dari apa yang kemudian dikenal sebagai era destalinisasi.
Destalinisasi melibatkan pelembagaan kebijakan yang lebih liberal, mengendurkan sensor dan mempromosikan pengertian dan toleransi budaya. Khrushchev juga mencoba untuk memperbarui ekonomi Uni Soviet dengan merestrukturisasi sektor pertanian dan industri.
Sehingga pemimpin Uni Soviet yang dikenal sebagai tokoh dibalik seluruh proses destalinisasi di Uni Soviet adalah Nikita Khrushchev. Khrushchev adalah pemimpin yang memimpin Uni Soviet selama periode yang melihat penurunan pengaruh dan warisan Stalin, dan memprakarsai sejumlah reformasi politik dan ekonomi kunci yang berpengaruh dalam sejarah negara tersebut.
