Ilmu

Penceritaan Cerpen atau Sudut Pandang Cerpen ini Diceritakan Berdasarkan Teknik Apa?

×

Penceritaan Cerpen atau Sudut Pandang Cerpen ini Diceritakan Berdasarkan Teknik Apa?

Sebarkan artikel ini

Ketika kita membaca cerpen atau novel, kami sering melihat peristiwa dan perasaan dari sudut pandang karakter tertentu. Teknik ini disebut sebagai sudut pandang atau “point of view” dalam karya sastra. Ada beberapa teknik yang berbeda yang dapat digunakan oleh penulis untuk menyampaikan ceritanya. Beberapa teknik ini melibatkan sudut pandang orang pertama, orang kedua, dan orang ketiga terbatas atau serbaguna.

Teknik Sudut Pandang

Sudut Pandang Orang Pertama

Dalam teknik ini, penulis menceritakan cerita dari sudut pandang karakter utama. Mereka menggunakan kata ‘saya’ untuk menjelaskan peristiwa dan perasaan karakter. Teknik ini memungkinkan pembaca merasakan emosional karakter dengan lebih dalam karena mereka mengalami cerita seolah-olah melalui mata karakter tersebut.

Sudut Pandang Orang Kedua

Dalam teknik ini, penulis menggunakan kata ganti orang kedua seperti ‘kamu’ untuk menceritakan cerita. Meskipun teknik ini jarang digunakan dalam prosa fiksi, beberapa penulis menggunakan pendekatan ini untuk menciptakan koneksi yang lebih erat antara pembaca dan cerita.

Sudut Pandang Orang Ketiga Terbatas

Dalam teknik ini, sudut pandang adalah orang ketiga, tapi tetap fokus pada pikiran dan perasaan karakter utama. Meski menggunakan ‘dia’ atau ‘ia’, pembaca masih dapat memahami emosi dan pikiran dari karakter utama dengan jelas.

Sudut Pandang Orang Ketiga Serbaguna

Jika penulis ingin mengungkapkan pikiran dan perasaan lebih dari satu karakter, mereka mungkin menggunakan sudut pandang orang ketiga serbaguna. Dalam kasus ini, penulis beralih antara karakter untuk memberikan gambaran lebih luas tentang peristiwa dan emosi dalam cerita.

Menentukan Teknik Penceritaan Cerpen

Menentukan teknik penceritaan cerpen bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah melalui pertimbangan terhadap penggunaan kata ganti dalam teks. Sebagai contoh, jika kata ganti yang dominan adalah ‘saya’, maka bisa disimpulkan bahwa teknik penceritaan yang digunakan adalah sudut pandang orang pertama. Sementara jika ‘dia’ atau ‘ia’ yang banyak digunakan, maka kemungkinan sudut pandang yang digunakan adalah orang ketiga terbatas atau serbaguna, tergantung apakah sudut pandang berpindah-pindah antar karakter atau tidak.

Namun, penentuan ini tidak mutlak karena masih memerlukan konteks dan nuansa dari cerita secara keseluruhan untuk memastikan suatu cerpen diceritakan berdasarkan teknik apa.

Kesimpulan

Penceritaan cerpen dapat menggunakan beragam teknik, dan setiap penulis memiliki preferensi mereka sendiri dalam menggunakan teknik yang berbeda ini untuk menciptakan perasaan dan emosi yang berbeda dalam pembaca. Penentuan teknik ini dapat dilakukan dengan memperhatikan penggunaan kata ganti dan gaya narasi yang digunakan dalam teks.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *