Ketika orang tua melihat anaknya yang kerap duduk dengan posisi tubuh miring ke satu sisi, mungkin pertimbangan pertama yang muncul di pikiran mereka adalah kenyamanan. Apakah cara duduk seperti itu nyaman untuk mereka? Apakah mereka merasa lebih rileks? Namun, perlu diperhatikan bahwa suatu kebiasaan, termasuk cara duduk, dapat membawa dampak lebih jauh, terutama pada anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.
Cara duduk dan postur tubuh adalah elemen penting dalam pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Jika seorang anak memiliki kebiasaan duduk miring ke kiri atau ke kanan, sedangkan seharusnya duduk dengan posisi tubuh yang seimbang, bisa berpotensi menimbulkan beberapa isu.
Scoliosis
Salah satu isu yang mungkin dapat muncul adalah Scoliosis, suatu kondisi di mana tulang belakang melengkung ke samping. Biasanya, tulang belakang seharusnya lurus ketika dilihat dari depan atau belakang. Jika anak biasa duduk miring, tekanan yang tidak seimbang pada struktur tulang belakang bisa menciptakan lengkungan yang tidak normal, menyebabkan scoliosis.
Ketidakseimbangan Otot
Ketidakseimbangan otot adalah masalah lain yang dapat diakibatkan oleh duduk miring. Satu sisi tubuh mungkin menjadi lebih kuat atau lebih fleksibel daripada sisi lainnya. Hal ini bisa menimbulkan masalah kesehatan lainnya, seperti nyeri punggung dan leher.
Gangguan Perkembangan
Secara umum, kebiasaan duduk miring bisa mengganggu perkembangan alami anak. Hal ini bisa menciptakan pola yang salah dalam aliran darah dan pertumbuhan otot, serta dapat mengganggu perkembangan fungsi motorik dan keseimbangan tubuh.
Ke depannya, tentu akan jauh lebih sulit untuk membetulkan postur dan kebiasaan duduk yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan tutor untuk secara aktif mengawasi dan memperbaiki gaya duduk anak-anak agar dapat mencegah dampak negatif pada masa depan mereka.
