Mengapa Penjajahan ‘Menghalalkan Segala Cara’?
Istilah ‘menghalalkan segala cara’ biasanya merujuk kepada praktik melakukan apa saja, tidak peduli seberapa tidak etis atau berbahayanya, untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam konteks penjajahan, tujuan ini umumnya adalah ekspansi wilayah dan kekayaan.
Perang, perbudakan, genosida, dan penindasan sistemik adalah beberapa cara di antara banyak cara yang digunakan oleh kekuatan penjajah untuk mengembangkan dan mempertahankan teritorial mereka. Hal ini dilakukan karena tujuan yang mereka perlukan untuk mencapai mayoritas adalah sumber daya – baik tenaga kerja, mineral, batu berharga, tanah yang subur, atau posisi strategis untuk dominasi politik atau militer.
Pada dasarnya, penjajahan dipandu oleh pemahaman yang egois dan sempit tentang keuntungan nasional, yang mencakup kekayaan, prestige, dan kekuasaan.
Bukti-buktinya
Berikut beberapa contoh dari sejarah penjajahan yang menunjukkan praktik ‘menghalalkan segala cara’ ini:
- Perbudakan Atlantik: Untuk mendukung perkembangan ekonomi negara-negara Eropa, jutaan orang Afrika dijadikan budak dan diperdagangkan ke Amerika dan Karibia. Ini adalah contoh di mana penjajah menggunakan segala cara untuk memperkaya diri mereka, meskipun dengan mengorbankan hak asasi manusia dan kesejahteraan penduduk asli.
- Genosida penduduk asli Amerika oleh Spanyol: Ketika penjajah Spanyol pertama kali tiba di Benua Amerika, mereka menghancurkan peradaban yang ada seperti Maya, Aztek, dan Inka. Mereka menggunakan kekerasan dan penyakit dari Eropa, menyebabkan hilangnya sekitar 90% populasi penduduk asli Amerika.
- Eksploitasi India oleh Inggris: Selama penjajahan mereka di India, Inggris mengeksploitasi sumber daya alam dan manusia India untuk mendukung industri dan ekonomi mereka sendiri, akibatnya menyebabkan berbagai bencana kelaparan dan kemiskinan.
- Kolonisasi Belanda di Indonesia: Belanda merampas sumber daya alam Indonesia, seperti rempah-rempah dan minyak, dan bekerja keras untuk menjaga kontrol atas wilayah tersebut, termasuk penggunaan penekanan budaya dan kekerasan fisik.
Dalam semua contoh ini, penjajah ‘menghalalkan segala cara’ untuk mencapai tujuan mereka. Jelas bahwa tujuan tersebut lebih penting bagi mereka daripada nilai-nilai kemanusiaan atau etika – bahkan jika hal itu berarti mengorbankan hidup dan kesejahteraan jutaan orang.