Persilangan merupakan proses penyilangan antara dua individu yang memiliki karakter berbeda untuk mendapatkan keturunan-keturunan yang memiliki kombinasi karakteristik dari kedua orang tua tersebut. Salah satu tipe dari persilangan yang sering dilakukan dalam penelitian genetika adalah persilangan monohibrid. Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan persilangan monohibrid?
Persilangan monohibrid mengacu pada eksperimen hibridisasi yang melibatkan hanya satu pasangan karakter berlawanan. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Gregor Mendel, seorang ilmuwan dan pendeta Austria yang dianggap sebagai “Bapak Genetika”. Mendel melakukan serangkaian percobaan silang pada tanaman kacang polong, dan dari situ ia menyusun hukum-hukum Dasar Genetika, termasuk konsep dari persilangan monohibrid.
Dalam persilangan monohibrid, sifat atau karakter yang ditetapkan dalam gen hanya mencakup satu aspek tertentu, misalnya warna bunga, ukuran tanaman, atau bentuk buah. Misalnya, bila kita melakukan persilangan antara tanaman kacang polong yang memiliki bunga ungu dengan yang memiliki bunga putih, maka ini merupakan contoh persilangan monohibrid.
Monohibrid sendiri berasal dari kata “mono”- yang berarti satu dan “hibrid” yang berarti campuran. Jadi persilangan monohibrid sebenarnya berarti persilangan yang melibatkan satu pasangan karakter berlawanan.
Bagaimana persilangan monohibrid bekerja?
Pada saat persilangan dilakukan, setiap individu menyumbang satu alel dari pasangan alel mereka kepada keturunan mereka. Dalam persilangan monohibrid, ada dua kemungkinan hasil yang dapat muncul, yaitu keturunan yang memiliki karakteristik dominan (jika alel yang disumbangkan adalah dominan) atau keturunan yang memiliki karakteristik resesif (jika alel yang disumbangkan adalah resesif).
Contoh yang menunjukkan persilangan monohibrid dalam praktik adalah percobaan yang dilakukan Mendel dimana ia melakukan persilangan antara tanaman kacang polong yang bunganya berwarna ungu (dominan) dengan yang berwarna putih (resesif). Hasil persilangan tersebut memperlihatkan bahwa semua keturunan F1 (generasi pertama) memiliki bunga berwarna ungu. Hal ini menunjukkan bahwa alel untuk warna ungu adalah dominan atas alel untuk warna putih.
Pada dasarnya, persilangan monohibrid membantu kita untuk memahami bagaimana sifat-sifat tertentu dapat diwariskan dari generasi ke generasi dan bagaimana alel-alel tersebut berinteraksi satu sama lain dalam prosesnya.