Bila kalsium (Ca) bereaksi dengan gas oksigen (O2), produk yang dihasilkan adalah kalsium oksida (CaO). Pertama, marilah kita menjelaskan setiap unsur dan senyawa dalam reaksi ini lebih detail.
Kalsium adalah logam alkali tanah yang ditemukan dalam periode ke-4 dan golongan IIA dalam tabel periodik. Kalsium bereaksi dengan oksigen, seperti halnya sebagian besar logam, untuk membentuk oksida.
Oksigen, di sisi lain, adalah gas yang ditemukan dalam kelompok 16 tabel periodik. Ini adalah unsur yang paling melimpah ketiga dalam alam semesta dan sangat penting bagi kehidupan di Bumi.
Senyawa yang dihasilkan, kalsium oksida, juga dikenal sebagai kapur tohor. Ini adalah senyawa kimia padat berwarna putih dan materi dasar banyak bahan bangunan.
Mari kita lihat bagaimana reaksi ini ditulis dalam bentuk persamaan kimia. Sebelumnya, perlu diketahui bahwa dalam penulisan persamaan kimia, kita perlu memastikan bahwa prinsip hukum kekekalan massa berlaku, di mana jumlah atom masing-masing unsur di sisi reaktan dan produk dalam persamaan tersebut harus seimbang.
Pertama, tuliskan reaksi kalsium dengan oksigen dalam persamaan kimia sederhana:
Ca + O2 → CaO
Dalam bentuk tersebut, persamaan kimia belum seimbang karena ada dua atom oksigen di sisi kiri dan hanya satu di sisi kanan. Untuk memperbaikinya, kita harus menambahkan faktor pengali pada kalsium oksida di sisi kanan dan pada kalsium di sisi kiri, sehingga persamaan ini menjadi:
2Ca + O2 → 2CaO
Persamaan ini sekarang seimbang dan memenuhi hukum perkonservatian massa, yang berarti bahwa jumlah atom untuk setiap elemen adalah sama di kedua sisi persamaan.
Jadi, penulisan persamaan reaksi yang benar bila kalsium bereaksi dengan gas oksigen menghasilkan kalsium oksida adalah 2Ca + O2 → 2CaO. Reaksi ini juga bisa dijelaskan sebagai proses yang di mana dua mol kalsium bereaksi dengan satu mol oksigen untuk membentuk dua mol kalsium oksida.
