Pemberontakan PETA di Blitar dikenal juga sebagai Pemberontakan PETA Blitar 14 Februari 1945. Ini adalah salah satu tanggapan patriotik dan cobaan heroik dari kaum pergerakan kemerdekaan Indonesia di masa pendudukan Jepang untuk melawan penindasan dan ketidakadilan.
Berikut ini beberapa penyebab utama dari dilakukannya pemberontakan PETA di Blitar:
1. Penindasan dan Eksploitasi Penduduk Lokal oleh Jepang
Situasi pemerintahan Jepang di Indonesia pada waktu itu ditandai dengan penindasan-penindasan dan eksploitasi terhadap penduduk lokal. Bahkan, PETA sendiri yang didirikan oleh Jepang sebagai bentuk kerjasama militer, banyak diperlakukan secara buruk dan dieksploitasi oleh Jepang.
2. Keinginan Kuat untuk Merdeka
Semangat nasionalisme masyarakat Indonesia yang kuat mendorong mereka untuk melawan penjajahan Jepang, dan ini menjadi salah satu dorongan utama pemberontakan PETA di Blitar. Mereka merasa bahwa ‘pintu’ kemerdekaan sudah di depan mata, dan dengan pemberontakan ini, mereka berharap dapat mempercepat proses kemerdekaan tersebut.
3. Kebetulan Peristiwa
Pemberontakan ini juga dipicu karena kebetulan beberapa peristiwa yang terjadi secara simultan, seperti persiapan serangan Sekutu terhadap Jepang dan keberadaan pasukan PETA dengan berbagai kelompok pergerakan nasional.
4. Ambisi Pemimpin
Ambisi dari para pemimpin PETA seperti Soedanco Supriyadi juga berperan dalam pemberontakan ini. Mereka melihat bahwa saatnya sudah cukup tepat untuk melakukan tindakan.
Setelah menimbang berbagai faktor di atas, PETA di Blitar melakukan pemberontakan melawan penjajahan Jepang. Namun, pemberontakan ini gagal dan digagalkan oleh Jepang.
Meski begitu, penyebab utama dari dilakukannya pemberontakan PETA di Blitar yaitu ketidakpuasan dan semangat nasionalisme dari masyarakat dan pemimpin PETA sendiri yang tidak bisa diredam oleh penindasan Jepang. Pemberontakan ini melambangkan keberanian dan keinginan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk merdeka, bahkan di tengah situasi yang paling sulit sekalipun.
Jadi, jawabannya apa? Sesungguhnya, pemberontakan ini merupakan refleksi dari semangat heroik bangsa Indonesia yang tidak kenal menyerah dalam berjuang melawan penjajah, dan dengan demikian, menjadi bagian penting dari sejarah perjuangan kemerdekaan negara ini.