Perairan laut merupakan bagian penting dari ekosistem global. Perairan ini berfungsi sebagai habitat bagi semua jenis kehidupan laut, serta berperan penting dalam siklus global seperti peredaran air dan iklim. Namun, perairan laut juga memiliki peran penting dalam hukum internasional, khususnya yang berkaitan dengan hak dan kewajiban negara-negara pesisir. Dalam konteks ini, istilah “perairan laut yang diukur dari garis pantai terluar sejauh 200 mil ke arah laut lepas” memiliki arti khusus.
Istilah tersebut merujuk kepada apa yang dalam hukum internasional dikenal sebagai “Zona Ekonomi Eksklusif” atau ZEE. ZEE merupakan zona perairan yang membentang sejauh 200 mil nautikal dari garis pantai terluar suatu negara menuju laut lepas. Wilayah ini diakui oleh hukum internasional sebagai wilayah di mana negara pesisir mempunyai hak eksklusif dalam hal eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam, baik yang hidup maupun yang non-hidup, dan dalam hal lain yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi di wilayah tersebut, seperti pembangunan instalasi kincir angin lepas pantai atau penggunaan perairan untuk pembangkit listrik tenaga air.
Aspek penting lainnya dari ZEE adalah bahwa negara pesisir memiliki hak pengaturan dan kontrol dalam hal penelitian ilmiah laut dan perlindungan lingkungan laut.
Negara-negara menerapkan konsep ZEE ini berdasarkan prinsip-prinsip yang diatur dalam Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS). UNCLOS, yang telah diratifikasi oleh lebih dari 160 negara, memandu hubungan internasional terkait penggunaan laut dan laut lepas. Itulah sebabnya perairan laut yang diukur dari garis pantai terluar sejauh 200 mil ke arah laut lepas ini sangat penting.
Jadi, jawabannya apa? Perairan laut yang diukur dari garis pantai terluar sejauh 200 mil ke arah laut lepas dinamakan Zona Ekonomi Eksklusif atau ZEE.
