Membatik adalah salah satu seni tradisional asli Indonesia yang memiliki nilai budaya yang sangat tinggi. Uniknya, proses pembuatan batik itu sendiri melibatkan sejumlah peralatan khusus. Namun, apa sebenarnya peralatan yang dipakai untuk membentangkan kain mori pada saat membatik?
Peralatan yang digunakan untuk membentangkan kain mori disebut dengan gawangan
. Gawangan berkfungsi untuk menggantung dan menegangkan mori saat proses pembatikan dikerjakan.
Pengenalan Gawangan
Gawangan adalah alat yang terbuat dari bambu atau kayu yang digunakan untuk membentangkan kain mori saat proses pembatikan berlangsung. Mori adalah nama lain dari kain panjang putih yang akan dibatik. Kawat dipasang pada kain mori dengan posisi tegak lurus dengan arah panjang kain. Kemudian, kawat ini akan digunakan untuk membentangkan mori di atas gawangan.
Fungsi Gawangan
Salah satu fungsi utama gawangan adalah untuk menjaga kestabilan dan kerapian kain saat proses pembuatan batik berlangsung. Dengan menggunakan gawangan, pengrajin batik dapat dengan mudah dan rapi melakukan proses pembatikan, seperti mencanting atau mengecapi.
Gawangan juga membuat proses pembuatan batik menjadi lebih sistematis. Saat kain mori sudah terbentang rapi di atas gawangan, pengrajin bisa memulai proses pembuatan batik dari salah satu ujung sampai ujung yang lainnya. Hal ini tentu akan membantu pengrajin merancang dan mewujudkan motif batik yang diinginkan dengan lebih baik dan akurat.
Penutup
Batik adalah representasi dari budaya berharga di Indonesia. Selain itu, proses pembuatannya pun sangat menarik dan memerlukan keterampilan khusus. Salah satu bagian dalam proses tersebut adalah penggunaan gawangan untuk membentangkan kain mori. Dengan mengenal lebih jauh tentang gawangan ini, kita bisa lebih menghargai proses pembuatan batik dan mengakui edukasi serta nilai sejarah di balik setiap helai batik.