Sebuah negara dapat dijalankan dengan berbagai jenis sistem pemerintahan, dua di antaranya adalah sistem parlementer dan sistem semi parlementer. Sistem-sistem ini dikembangkan berdasarkan beragam prinsip sehingga karakteristik dan cara kerja mereka juga berbeda. Untuk memahami lebih lanjut tentang kedua sistem ini, mari kita bahas satu per satu.
Sistem Parlementer
Sistem parlementer adalah sistem pemerintahan yang memberikan wewenang eksekutif pada parlemen sebagai lembaga tertinggi. Pada sistem ini, kepala negara yang biasanya merupakan seorang presiden, umumnya memiliki peran simbolis, sedangkan kekuasaan utama berada dalam tangan parlemen yang dipimpin oleh seorang perdana menteri. Perdana menteri dan kabinetnya bertanggung jawab langsung kepada parlemen dan bisa digulingkan melalui mosi tidak percaya.
Contoh negara dengan sistem parlementer adalah Inggris. Dalam kebijakan dan pengambilan keputusan, perdana menteri memiliki peran penting. Ia adalah anggota dari korps legislatif yang juga menjadi pemimpin eksekutif.
Sistem Semi Parlementer
Metode lain adalah sistem semi parlementer yang merupakan kombinasi dari sistem presidensial dan parlementer. Dalam sistem ini, agenda eksekutif dibagi antara kepala negara dan kepala pemerintahan. Dalam beberapa kasus, presiden memiliki kekuasaan yang lebih besar dibandingkan dengan perdana menteri. Sedangkan dalam beberapa kasus lainnya, sebaliknya terjadi.
Contoh dari sistem semi parlementer adalah sistem yang diterapkan di Prancis. Presiden Prancis memiliki kekuasaan yang signifikan dan dapat melakukan tindakan langsung dalam urusan pemerintahan. Sementara itu, perdana menteri juga memegang peran penting dalam menjalankan pemerintahan sehari-hari, namun tetap bertanggung jawab kepada presiden dan parlemen.
Perbandingan
Dalam hal pembagian kekuasaan, sistem parlementer cenderung lebih demokratis dibanding sistem semi parlementer. Sementara sistem semi parlementer memberikan gelar dan wewenang eksekutif kepada presiden serta sebuah kabinet. Walaupun presiden dan perdana menteri memiliki kekuasaan eksekutif, presiden memiliki kekuasaan yang lebih besar.
Dalam sistem parlementer, pemerintahan umumnya stabil karena kepala pemerintahan dipilih dan dilepas oleh parlemen. Namun, dalam sistem semi parlementer, konflik bisa muncul dari dualisme kekuasaan antara presiden dan perdana menteri.
Jadi, jawabannya apa? Seperti yang telah dibahas, perbedaan utama antara sistem parlementer dan semi parlementer terletak pada pembagian kekuasaan. Sistem parlementer memberikan kekuasaan eksekutif pada parlemen dan perdana menteri, sedangkan sistem semi parlementer membagi kekuasaan antara presiden dan perdana menteri.