Sosial

Peredaran Matahari dan Pergantian Siang Menjadi Malam dan Malam Menjadi Siang Adalah Ketetapan Allah yang Disebut Apa?

×

Peredaran Matahari dan Pergantian Siang Menjadi Malam dan Malam Menjadi Siang Adalah Ketetapan Allah yang Disebut Apa?

Sebarkan artikel ini

Peredaran matahari dan pergantian siang menjadi malam dan malam menjadi siang adalah fenomena alam yang kita lihat setiap harinya. Fenomena ini, secara ilmiah, terjadi akibat pergerakan rotasi dan revolusi Bumi. Namun, dalam konteks agama, khususnya Islam, fenomena ini memiliki arti yang mendalam.

Dalam Al-Qur’an, fenomena ini diterangkan sebagai tanda-tanda kebesaran Allah. Ilmu pengetahuan modern dapat menjelaskan bagaimana hal ini terjadi tetapi hanya Al-Qur’an yang menjelaskan tentang ‘mengapa’ dan ‘siapa’ yang mengendalikan semua proses ini. Hal tersebut merupakan contoh dari ayat-ayat kauniyah yang disebut dalam Al-Qur’an.

Ayat Kauniyah

Istilah ‘Ayat Kauniyah’ berasal dari dua kata, ‘Ayat’ yang berarti ‘tanda’ atau ‘bukti’, dan ‘Kauniyah’ yang berarti ‘alam semesta’. Jadi, secara harfiah, Ayat Kauniyah berarti ‘tanda-tanda atau bukti dari alam semesta’. Ini merujuk kepada fenomena alam atau hukum-hukum fisik yang Allah ciptakan sebagai bukti dari eksistensi dan kebesaran-Nya.

Peredaran matahari dan pergantian siang menjadi malam dan malam menjadi siang, sesuai dengan konteks soal yang diberikan, adalah ketetapan Allah yang disebut sebagai ayat kauniyah. Dalam Al-Qur’an, hal ini telah disebutkan banyak kali, seperti dalam Surat Al-Baqarah ayat 164:

“Indeed, in the creation of the heavens and the earth, and the alteration of the night and the day, and the great ships which sail through the sea with that which benefits people, and what Allah has sent down from the heavens of rain, giving life thereby to the earth after its lifelessness and dispersing therein every [kind of] moving creature, and [His] directing of the winds and the clouds controlled between the heaven and the earth are signs (ayat) for a people who use reason.”

Melalui ayat ini, dan banyak lainnya, kita diajak untuk merenung dan memikirkan tentang tanda-tanda kebesaran Allah yang termanifestasi dalam fenomena alam. Dalam hal ini, peredaran matahari dan pergantian siang dan malam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *