Kekuatan pesan moral dalam setiap ayat Al-Qur’an telah lama diketahui dan dianut oleh umat Islam di seluruh dunia. Satu elemen unik dari pesan-pesan ini adalah penekanan pada persaingan atau kompetisi dalam melakukan kebaikan. Konsep ini diungkapkan dalam beberapa surat. Mari kita telusuri lebih lanjut bagaimana perintah berkompetisi dalam kebaikan tercermin dalam surat-surat Al-Qur’an.
Surat Al-Ma’idah (5:48)
Surat Al-Ma’idah ayat 48 adalah salah satu surat yang secara eksplisit menyebutkan konsep berkompetisi dalam kebaikan. Ayat tersebut berbunyi:
“Dan Kami turunkan kepadamu kitab (Al-Qur’an) ini dengan membawa kebenaran, membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya, dan menjaganya. Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka yang menyimpang dari kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami tetapkan syariat dan jalan hidup. Jika Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu umat yang satu, tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap apa yang telah Dia berikan kepadamu, maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semua, maka Dia akan memberitahukan kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan.” [Al-Ma’ida: 48]
Perintah dalam ayat ini jelas: berlomba-lomba dalam kebaikan. Ini berarti bahwa kita diminta untuk terus mendorong diri kita sendiri untuk melakukan tindakan baik dan merangsang orang lain untuk melakukan hal yang sama.
Surat Al-Baqarah (2:148)
Surat Al-Baqarah (2:148) juga memberikan perintah yang sama, dengan mengatakan
“Dan masing-masing ada jenjang (derajat) menurut apa yang telah mereka kerjakan, dan tuhanmu tiada lengah dari apa yang mereka kerjakan” [Al-Baqarah: 148].
Ayat ini memberi kita pemahaman bahwa Allah melihat dan menilai setiap tindakan kita, mendorong kita untuk terus berbuat baik dalam segala keadaan.
Aplikasi Kompetisi Kebaikan dalam Kehidupan Sehari-hari
Perintah berkompetisi dalam kebaikan ini sejalan dengan konsep Islam tentang hidup sebagai ladang amal. Segala kebaikan yang kita lakukan dapat dihitung sebagai amal, dan kita harus selalu berusaha untuk meningkatkan jumlah dan kualitas amal kita. Hal ini tidak hanya mencakup ibadah ritualistik seperti sholat atau puasa, tetapi juga tindakan baik kepada sesama, seperti memberikan hak kepada yang berhak, membantu yang membutuhkan, dan menunjukkan kebaikan dan kesopanan kepada semua orang.
Perlombaan ini bukanlah jenis kompetisi yang menimbulkan rasa iri atau permusuhan. Sebaliknya, ini adalah kompetisi yang sehat, yang mendorong semua orang untuk menjadi yang terbaik dan membantu orang lain.
Sebagai umat Islam, kita harus menjadi contoh dalam berbuat baik dan berperilaku baik, dan selalu berusaha melakukan lebih banyak kebaikan dalam kompetisi suci ini. Setelah semua, seperti yang disebutkan dalam surat-surat Al-Qur’an di atas, kita semua ditantang untuk berkompetisi dalam melakukan kebaikan sebagai bagian dari ibadah dan ketaatan kita kepada Allah.