Budaya

Perjanjian SALT yang Ditandatangani oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet Berisi Tentang

×

Perjanjian SALT yang Ditandatangani oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet Berisi Tentang

Sebarkan artikel ini

Perjanjian SALT, atau Perjanjian Pembatasan Senjata Strategis, adalah perjanjian penting antara dua kekuatan dunia selama Perang Dingin, yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet. Perjanjian ini menyebabkan perubahan signifikan dalam penyebaran kekuatan nuklir dan menjadi titik balik dalam hubungan AS-USSR. Untuk memahami apa yang ada di dalam perjanjian ini, kita perlu mengenal konten dan latar belakangnya.

SALT I diadakan pada tahun 1972 dan merupakan hasil dari serangkaian perundingan yang bertujuan untuk membatasi penyebaran senjata strategis oleh kedua negara tersebut. Perjanjian ini terdiri dari dua bagian: Perjanjian Anti-Balistik Missile (ABM) dan Interim Agreement on Offensive Arms. ABM melarang kedua negara menggunakan lebih dari dua sistem pertahanan rudal ABM (kemudian diperbarui menjadi satu) dan membatasi jumlah platform peluncuran senjata nuklir.

Interim Agreement on Offensive Arms adalah perjanjian sementara yang membatasi jumlah senjata ofensif strategis. AS dan Uni Soviet setuju untuk tidak membangun lebih banyak peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM), rudal balistik peluncuran bawah laut (SLBM), atau pengebom berat.

SALT II diadakan pada tahun 1979 dan berusaha untuk membatasi lebih lanjut jumlah senjata strategis yang digunakan oleh kedua negara tersebut. Sayangnya, meskipun ditandatangani, perjanjian ini tidak pernah diratifikasi oleh Senat AS karena invasi Uni Soviet ke Afganistan. Meski begitu, kedua negara setuju untuk mematuhi ketentuannya hingga 1986.

Kedua perjanjian ini penting karena mengarah pada perlambatan lomba senjata nuklir selama Perang Dingin dan memberikan dasar untuk perjanjian pengendalian senjata masa depan. Mereka menunjukkan bahwa dialog dan perundingan damai dapat menghasilkan hasil yang berguna dalam situasi yang penuh ketegangan dan konflik.

Dari perspektif historis, perjanjian SALT adalah acuan bagi upaya global untuk meredakan ketegangan dan menghindari potensi bencana nuklir. Sejak SALT, perjanjian pengendalian senjata telah menjadi bagian integral dari kebijakan luar negeri dan pertahanan, dengan tujuan menghindari konflik besar dan membentuk dunia yang lebih aman. Dalam suatu ruang di mana kekuatan luar biasa bisa jatuh ke tangan yang salah, perjanjian seperti SALT membuktikan nilai dialog dan kerja sama internasional yang baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *