Numerasi di alam merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran yang dapat membantu siswa memahami konsep angka dan matematika melalui konteks alam sekitarnya. Salah satu contoh aktivitas numerasi di alam adalah mengamati dan membandingkan panjang bayangan pohon pada waktu yang berbeda. Pebelajaran ini mencakup pengetahuan dari matematika, fisika dan juga ilmu lingkungan. Melalui artikel ini, kita akan membahas bagaimana aktivitas ini dapat menggambarkan strategi pembelajaran numerasi di alam.
Strategi Pembelajaran Numerasi di Alam: Studi Kasus Bayangan Pohon
Langkah 1: Persiapan
Untuk melaksanakan aktivitas ini, peserta didik perlu memilih beberapa pohon yang tinggi dan berdiri tegak. Pohon harus tumbuh di tempat yang terbuka sehingga bayangannya mudah diamati dan tidak terhalang oleh benda lain.
Langkah 2: Observasi
Peserta didik akan mengamati bayangan pohon pada waktu yang berbeda, contohnya pagi, siang, dan sore. Mereka akan menggunakan penggaris atau alat ukur lainnya untuk mengukur panjang bayangan pohon tersebut. Panjang bayangan ini nantinya akan dicatat di dalam tabel atau bentuk catatan lain yang relevan.
Langkah 3: Analisis
Dari data yang telah diukur, siswa akan membandingkan perubahan panjang bayangan pohon di waktu yang berbeda. Mereka akan mengamati bagaimana perubahan posisi matahari dalam sehari mempengaruhi panjang bayangan pohon tersebut. Dalam langkah ini, peserta didik juga bisa mengasosiasikan pengamatan ini dengan konsep sudut elevasi matahari dan konsep trigonometri.
Langkah 4: Diskusi dan Refleksi
Dalam diskusi kelompok atau debriefing, peserta didik akan berbagi pengalaman mereka saat mengamati dan membandingkan panjang bayangan pohon. Mereka akan mendiskusikan tentang temuan mereka serta hubungannya dengan konsep matematika dan fisika. Refleksi ini akan membantu mereka untuk lebih memahami konsep-konsep tersebut dalam konteks nyata.
Kesimpulan
Aktivitas mengamati dan membandingkan panjang bayangan pohon di waktu yang berbeda ini merupakan contoh strategi pembelajaran numerasi di alam. Pendekatan seperti ini dapat membantu peserta didik memahami konsep-konsep matematika dan sains yang lebih abstrak melalui pengalaman langsung dengan alam sekitar. Selain itu, kegiatan numerasi di alam juga dapat membuat proses belajar menjadi lebih menarik dan bermakna bagi siswa.
