Badan Konstituante adalah lembaga yang dibentuk berdasarkan amandemen UUD 1945 untuk menyiapkan konstitusi definitif bagi negara Indonesia. Namun, sejarah mencatat bahwa di dalam Badan Konstituante terjadi perdebatan yang berlarut-larut sehingga melahirkan permasalahan kita bangsa ini. Pertanyaan besar yang muncul selanjutnya adalah, apa sebenarnya penyebab adanya perdebatan yang berlarut-larut tersebut?
Memahami Latar Belakang Perdebatan
Dalam konteks Indonesia, Badan Konstituante diresmikan pada tahun 1956 dengan tujuan untuk merancang dan mempersiapkan konstitusi baru. Perdebatan ini berpusat pada isu-isu seperti bentuk negara, sistem pemerintahan, hak asasi manusia, dan sikap negara terhadap agama.
Isu Perdebatan
Pada masa itu, isu pokok yang paling banyak dipermasalahkan adalah hubungan agama dan negara. Fraksi-fraksi di dalam Badan Konstituante dibagi menjadi dua kelompok yang saling berseberangan, yaitu kelompok yang menginginkan negara berbasis Pancasila (sebagai hasil kompromi di masa revolusi) dan kelompok yang menginginkan Indonesia menjadi negara Islam.
Penyebab Perdebatan yang Berlarut-larut
Setelah memahami latar belakang dan isu-isu yang diperdebatkan, kita kemudian dapat mengidentifikasi sejumlah faktor yang menyebabkan perdebatan tersebut berlanjut selama ini.
Pertama, perbedaan pandangan dan pemahaman fundamental antara fraksi-fraksi dalam Badan Konstituante. Sebagai contoh, fraksi yang berhaluan nasionalis dan berhaluan agama memiliki pandangan yang berbeda terkait posisi agama dalam konstitusi.
Kedua, minimnya tradisi dan pengalaman demokratis dalam masyarakat. Sebagai contoh, terdapat kesulitan dalam melakukan kompromi dan mencapai konsensus karena kurangnya pengalaman dalam demokrasi.
Ketiga, dalam konteks politis, adanya pengaruh kekuatan politik dan kepentingan politik pribadi atau kelompok juga menjadi penyebab perdebatan yang berlarut-larut. Beberapa fraksi berusaha keras mewujudkan agenda mereka dalam konstitusi, bahkan dengan mengorbankan kompromi dan konsensus.
Penutup
Sebagai catatan penting, mengingat perdebatan yang berlarut-larut dalam Badan Konstituante, menjadi penting bagi kita untuk belajar dari sejarah ini. Hal ini penting agar di masa mendatang, negara kita mampu mencapai kesepakatan konstitusional yang adil dan berkeadilan. Mengingat pentingnya konstitusi dalam menentukan arah dan tujuan sebuah negara, penting bagi kita untuk melihat secara kritis dan komprehensif kepada permasalahan konstitusional kita, dan belajar dari sejarah kita sendiri.
