Persilangan dalam genetika adalah proses menggabungkan gen dari dua individu untuk menghasilkan keturunan. Konsep ini sering digunakan dalam studi genetika tanaman untuk memahami pola pewarisan sifat.
Untuk menjawab pertanyaan tentang hasil persilangan antara tanaman berbiji bulat dengan genotipe Bb dan Bb, kita perlu memahami prinsip dasar pewarisan gen. Gregor Mendel, seorang ahli biologi Austria, adalah orang pertama yang memformulasikan hukum pewarisan gen. Melalui penelitiannya pada tanaman kacang polong, Mendel mengemukakan bahwa sifat fisik bervariasi di wariskan kepada keturunan melalui “unit pewarisan” yang disebut gen.
Gen adalah unit dasar pewarisan dan mereka hadir dalam pasangan dalam sel-sel hidup. Dalam hal ini, tanaman berbiji bulat memiliki genotipe Bb, di mana ‘B’ mewakili sifat bulat (dominan) dan ‘b’ mewakili sifat bukan bulat atau riskan (resesif).
Saat melakukan persilangan antara tanaman dengan genotipe Bb dan Bb, kita menggunakan tabel Punnett Square untuk memprediksi perbandingan genotipe dan fenotipe dari keturunan.
Tabel Punnett Square dari persilangan Bb x Bb adalah:
| B | b | |
|---|---|---|
| B | BB | Bb |
| b | Bb | bb |
Seperti yang dapat kita lihat, hasil persilangan akan menghasilkan perbandingan genotipe 1:2:1, yaitu 1 (BB): 2 (Bb): 1 (bb).
Namun, dalam pertanyaan ini kita diminta untuk menemukan perbandingan fenotipe. Karena ‘B’ (sifat biji bulat) adalah dominan, baik genotipe ‘BB’ maupun ‘Bb’ akan menampilkan fenotipe bulat. Hanya genotipe ‘bb’ yang akan memberikan fenotipe non-bulat atau riskan.
Jadi, perbandingan fenotipenya adalah 3:1, yaitu 3 (bulat) : 1 (tidak bulat).
Ringkasnya, persilangan antara tanaman berbiji bulat bergenotipe Bb dengan Bb akan menghasilkan 4 keturunan, di mana 3 dari mereka akan memiliki biji bulat dan 1 akan memiliki biji tidak bulat.
