Budaya adalah bagian integral dalam kehidupan masyarakat. Budaya mencakup cara hidup, sistem nilai, keyakinan, dan norma yang dibagi oleh suatu masyarakat. Ada dua jenis budaya, yaitu budaya materiil dan non materiil.
Budaya materiil adalah semua fisik dan materi yang diciptakan oleh masyarakat, seperti alat, teknologi, arsitektur, dan sebagainya. Sementara budaya non-materiil mencakup elemen budaya tidak tampak seperti nilai, norma, adat istiadat, dan keyakinan yang dipegang oleh suatu masyarakat.
Perubahan budaya merupakan proses yang alami dalam setiap masyarakat. Namun, perubahan pada budaya non materiil dianggap lebih sukar untuk berubah. Berikut ini adalah beberapa contoh bagaimana budaya non materiil adalah lebih sulit untuk diubah dibandingkan dengan budaya materiil:
Agama dan Keyakinan
Agama dan keyakinan merupakan contoh budaya non materiil yang sangat sulit untuk berubah. Hal ini disebabkan oleh perdalamannya pada aspek emosional, spiritual, dan identitas individu serta masyarakat. Agama dan keyakinan juga sering dipertahankan oleh teks-teks suci, ritual, dan tradisi yang menguatkan keyakinan tersebut.
Nilai dan Norma Sosial
Nilai dan norma sosial bersifat abstrak dan membentuk etos kerja, interaksi sosial, dan struktur masyarakat. Nilai dan norma ini mengatur perilaku dan sikap individu dalam masyarakat. Perubahan norma dan nilai sosial biasanya membutuhkan waktu yang lama dan seringkali menemui perlawanan dari individu atau kelompok di masyarakat yang merasa terancam oleh perubahan tersebut.
Bahasa
Bahasa adalah elemen budaya non materiil lainnya yang sulit untuk diubah. Bahasa adalah alat utama untuk komunikasi dan interaksi antara anggota masyarakat. Persoalan perubahan bahasa biasanya berhubungan dengan isu identitas, nasionalisme, dan politik identitas. Perubahan dalam bahasa melibatkan proses yang kompleks dan membutuhkan waktu yang lama.
Dengan memahami sifat budaya non materiil yang lebih resisten terhadap perubahan, kita dapat menghargai pentingnya mendekati isu perubahan sosial dan budaya dengan sensitivitas dan pemahaman yang mendalam. Bukan berarti perubahan budaya non materiil tidak mungkin terjadi, tetapi membutuhkan proses dialog, edukasi, dan pemahaman yang lebih dalam.