Sekolah

Perubahan Pola Mendapatkan Makanan Secara Drastis Dari Food Gathering ke Food Producing Terjadi Pada Zaman

×

Perubahan Pola Mendapatkan Makanan Secara Drastis Dari Food Gathering ke Food Producing Terjadi Pada Zaman

Sebarkan artikel ini

Perubahan pola mendapatkan makanan dari food gathering (mengumpulkan makanan) ke food producing (menghasilkan makanan) pertama kali terjadi pada zaman neolitikum atau zaman batu baru. Periode ini sejatinya adalah periode transformasi disiplin masyarakat prasejarah dalam cara mereka mendapatkan makanan.

Perlu untuk kita mengerti bahwa pada fase food gathering, manusia prasejarah hidup sebagai pemburu dan pengumpul. Mereka mencari makanan dengan cara berburu binatang liar, menangkap ikan, ataupun mengumpulkan buah-buahan, kacang-kacangan, serta bahan makanan alam lainnya. Pendekatan ini tentu menuntut mobilitas tinggi dan risiko kehidupan yang relatif tidak stabil karena ketergantungan pada sumber daya alam yang bisa dipengaruhi oleh faktor eksternal.

Sementara itu, pada era food producing, manusia mulai melakukan pertanian dan peternakan. Mereka belajar untuk mengendalikan sumber makanan dengan cara menanam tanaman dan memelihara hewan. Hal ini memungkinkan mereka untuk hidup di satu tempat secara permanen dan menghasilkan makanan secara lebih stabil dan berkelanjutan. Pola hidup ini membuka jalan bagi kehidupan masyarakat yang lebih terstruktur dan perkembangan budaya serta peradaban manusia.

Perubahan pola mendapatkan makanan ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang berperan penting adalah peningkatan jumlah populasi manusia. Pertambahan populasi ini memerlukan pasokan makanan yang lebih besar dan stabil. Selain itu, perubahan iklim juga mempengaruhi migrasi dan pola penyebaran manusia yang akhirnya berkontribusi terhadap perubahan cara mereka mendapatkan makanan.

Untuk menjawab pertanyaan, perubahan pola mendapatkan makanan secara drastis dari food gathering ke food producing terjadi pada zaman neolitikum. Dalam konteks ini, masyarakat manusia neolitikum adalah pelopor dalam transformasi pola mendapatkan makanan ini, yang pada akhirnya membawa dampak signifikan terhadap perkembangan masyarakat dan peradaban manusia.

Jadi, jawabannya apa? Berdasarkan penjelasan di atas, jawabannya adalah perubahan pola mendapatkan makanan secara drastis dari food gathering ke food producing terjadi pada zaman neolitikum. Perubahan ini didorong oleh berbagai faktor diantaranya peningkatan jumlah populasi dan perubahan iklim.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *