Petir, fenomena alam yang mendebarkan ini, adalah salah satu contoh paling dramatis dari listrik statis di alam semesta. Tetapi apa yang sebetulnya menyebabkan petir?
Pertama, mari kita jelaskan apa itu listrik statis. Listrik statis adalah kondisi di mana terdapat akumulasi biaya listrik pada suatu objek. Akumulasi ini terjadi ketika ada perbedaan jumlah elektron antara dua objek yang berinteraksi. Dalam kasus petir, dua objek ini adalah awan dan bumi.
Secara sederhana, biaya listrik akumulasi ini dapat terjadi karena proses yang disebut induksi. Induksi adalah proses di mana suatu objek yang bermuatan elektrik dapat menyebabkan objek lain yang dekat dengannya menjadi bermuatan listrik juga.
Petir terjadi ketika ada akumulasi biaya listrik di dalam awan. Ketika awan bergesekan dengan partikel-partikel lain di atmosfer, seperti debu dan es, awan ini dapat mengumpulkan biaya listrik. Hal ini terjadi karena gesekan ini menyebabkan elektron – partikel yang membawa biaya listrik – bergerak dari satu partikel ke partikel lainnya.
Ketika akumulasi biaya di dalam awan mencapai titik tertentu, awan ini menjadi “muatan penuh” dan biaya tersebut perlu dibuang. Inilah yang kita lihat sebagai petir. Petir adalah jalan singkat bagi biaya listrik untuk bergerak dari awan ke bumi – jalur tercepat bagi biaya untuk menyeimbangkan diri.
Tanda-tanda awal dari petir biasanya adalah suara guruh yang mengiringinya. Fenomena hebat ini adalah alam semesta mencoba membersihkan dirinya sendiri, membuang biaya listrik berlebih untuk mengembalikan keseimbangan.
Jadi, petir adalah contoh luar biasa dari bagaimana listrik statis dapat mempengaruhi bumi kita. Fenomena ini mengingatkan kita bahwa, meskipun kita mungkin tidak melihatnya, listrik statis ada di sekitar kita – dalam jumlah yang sangat besar di ujung jari kita, atau dalam bentuk petir yang menakjubkan.