Piramida ekologi adalah representasi grafis yang menunjukkan hubungan antara berbagai tingkat trofis (makanan) dalam ekosistem, dengan produsen di bagian bawah, konsumen primer di atasnya, dan seterusnya. Ada tiga jenis piramida ekologi: piramida jumlah, piramida biomassa, dan piramida energi. Meskipun bentuk piramida jumlah dan biomassa bisa bervariasi – kadang-kadang bahkan dapat terbalik – piramida energi tidak pernah ditemukan dalam keadaan terbalik. Mari kita jelajahi lebih lanjut mengapa ini terjadi.
Dalam hukum alam, kita tahu bahwa tidak ada proses yang 100% efisien, dan transfer energi dalam ekosistem tidak terkecuali. Dalam setiap langkah dalam jaringan makanan, sejumlah besar energi hilang ke lingkungan sekitar dalam bentuk panas. Secara khusus, hukum kedua termodinamika menyatakan bahwa setiap saat energi dipindahkan atau dialirkan, sebagian besar energi tersebut tidak dapat digunakan oleh organisme berikutnya dalam rantai makanan.
Fakta ini memengaruhi bentuk piramida energi. Sebagai contoh, mamalia seperti singa mungkin hanya mampu menyerap sekitar 10% energi yang diperoleh dari memakan herbivora seperti rusa. Sebaliknya, rusa, yang memakan produsen seperti rumput, juga hanya bisa memanfaatkan sekitar 10% dari energi yang diserap dari produsennya. Dengan demikian, piramida energi secara tradisional tidak pernah terbalik karena energi yang tersedia untuk tingkat trofik selanjutnya selalu lebih sedikit dari tingkat sebelumnya.
Ini berbeda dengan piramida jumlah dan piramida biomassa. Misalnya, dalam beberapa ekosistem akuatik, konsumen primer (zooplankton) mungkin mempunyai biomassa lebih sedikit dari konsumen sekunder (ikan kecil) – sebuah situasi yang menghasilkan piramida biomass yang terbalik. Namun, seperti yang disebutkan, ini tidak pernah terjadi dalam piramida energi, dan dimungkinkan oleh kenyataan bahwa zooplankton berkembang biak lebih cepat daripada ikan kecil dapat memangsanya, mempertahankan biomassa total mereka meski jumlahnya lebih kecil.
Dalam kesimpulan, sementara piramida jumlah dan piramida biomassa dapat terlihat berbeda tergantung pada kondisi ekosistem spesifik, piramida energi tidak pernah terbalik. Sifat ini menjadikan konsep piramida energi alat penting dalam pendekatan holistik untuk memahami dan mengelola ekosistem.