Ilmu

Potensial Istirahat pada Sel Saraf Dapat Berubah Menjadi Potensial Aksi Apabila

×

Potensial Istirahat pada Sel Saraf Dapat Berubah Menjadi Potensial Aksi Apabila

Sebarkan artikel ini

Sel saraf, yang juga dikenal sebagai neuron, adalah sel yang berfungsi untuk menerima, mengolah, dan mengirimkan informasi melalui sinyal-sinyal listrik. Ada dua jenis utama potensial yang berperan dalam proses ini: potensial istirahat dan potensial aksi.

Potensial istirahat adalah keadaan alami dari sel saraf di mana sel tersebut tidak aktif, tetapi tetap siap untuk merespons rangsangan. Potensial ini biasanya bernilai -70 mV.

Sementara itu, potensial aksi adalah respons sel saraf terhadap rangsangan yang cukup kuat. Di sini, sel saraf mengaktifkan dirinya dan mengirimkan sinyal listrik. Potensial ini umumnya menghasilkan lonjakan positif hingga +30 mV.

Itulah dasar kedua jenis potensial tersebut. Namun, pertanyaan berikutnya adalah, apabila apa potensial istirahat bisa berubah menjadi potensial aksi?

Rangsangan Kuat

Perubahan dari potensial istirahat menjadi potensial aksi terjadi saat ada rangsangan dari luar atau dalam sel saraf yang cukup kuat. Rangsangan ini biasanya berupa perubahan kimia atau fisik.

Proses Depolarisasi

Rangsangan kuat ini menyebabkan perubahan kondisi listrik di dalam dan sekitar sel, sebuah proses yang disebut dengan depolarisasi. Walaupun potensial istirahat menghasilkan kondisi listrik yang stabil dan menguntungkan di dalam sel, depolarisasi mengubah keseimbangan ini. Membuka kanal-kanal ion dan memungkinkan ion sodium (Na+) aliran ke dalam sel. Ini meningkatkan nilai potensial di dalam sel menjadi lebih positif.

Ambang Batas Potensial

Apabila potensial sel saraf mencapai titik tertentu, yang disebut sebagai ambang batas potensial (biasanya -55 mV), proses potensial aksi pun dimulai. Selanjutnya, potensial sel mencapai puncak dan menciptakan lonjakan positif hingga +30 mV.

Setelah puncak potensial aksi dicapai, potensial sel kemudian kembali ke keadaan istirahat melalui proses yang dikenal sebagai repolarisasi dan hiperpolarisasi.

Kesimpulannya, potensial istirahat pada sel saraf dapat berubah menjadi potensial aksi apabila ada rangsangan kuat yang memicu proses depolarisasi dan mengantarkan potensial sel melewati ambang batas potensial. Perubahan ini merupakan bagian penting dari cara kerja sistem saraf dalam mengirimkan dan menerima sinyal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *