Ilmu

Presiden Soeharto Mengumumkan Pemberhentian Diri Pada 21 Mei 1998

×

Presiden Soeharto Mengumumkan Pemberhentian Diri Pada 21 Mei 1998

Sebarkan artikel ini

Pada 21 Mei 1998, Presiden Republik Indonesia, Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan tertinggi di negara tersebut. Pengumuman tersebut menjadi titik balik signifikan dalam sejarah politik Indonesia modern.

Era Soeharto: 1966-1998

Soeharto secara resmi menjadi presiden Indonesia pada Maret 1967, menggantikan Soekarno dalam keadaan yang kontroversial. Kepemimpinannya dia kenal dengan era Orde Baru, periode yang dipenuhi dengan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang signifikan namun juga diliputi oleh represi politik dan korupsi sistematis.

Kemunduran ekonomi yang signifikan akibat krisis moneter yang melanda Asia pada 1997 memicu gelombang protes dan unjuk rasa di seluruh negeri. Unjuk rasa tersebut kemudian berubah menjadi tuntutan agar Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya.

Pengunduran Diri

Tuntutan pengunduran diri Soeharto, demikian juga tekanan internasional dan domestik menyebabkan Presiden Soeharto akhirnya memberikan pidato pengunduran diri pada 21 Mei 1998 di Istana Negara, Jakarta.

Dalam pidatonya, Soeharto mengatakan “Dengan ini, saya nyatakan mengundurkan diri dari jabatan Presiden Republik Indonesia”. Keputusan ini disambut dengan antusias oleh rakyat Indonesia yang telah mengalami kerugian ekonomi yang signifikan akibat krisis finansial dan juga lelah dengan korupsi dan represi politik.

Pemberhentian Soeharto terjadi setelah 31 tahun ia berkuasa dan tanda-tanda pertumbuhan demokrasi muncul di Indonesia. Setelah pengunduran diri itu, Wakil Presiden BJ Habibie dilantik sebagai presiden hingga pemilu bebas berikutnya dilakukan.

Pada kenyataannya, pemberhentian Soeharto merupakan momen penting dalam sejarah politik Indonesia dan membuka jalan bagi reformasi politik dan ekonomi yang signifikan. Setelah pengunduran diri Soeharto, Indonesia memasuki era Reformasi, periode yang ditandai dengan peningkatan demokrasi dan hak-hak asasi manusia.

Jadi, jawabannya apa? Presiden Soeharto mengumumkan pemberhentian dirinya pada 21 Mei 1998, setelah berkuasa selama lebih dari tiga dekade dalam sebuah era yang ditandai dengan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi, namun juga penindasan dan korupsi. Pengunduran dirinya membuka pintu bagi reformasi dan demokratisasi di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *