Ilmu

Presiden Soekarno ditetapkan sebagai Presiden seumur hidup berdasarkan TAP MPRS Nomor

×

Presiden Soekarno ditetapkan sebagai Presiden seumur hidup berdasarkan TAP MPRS Nomor

Sebarkan artikel ini

Soekarno, yang juga dikenal sebagai Bung Karno, adalah orang yang sangat penting dalam sejarah Indonesia. Beliau adalah tokoh penting dalam pertarungan Indonesia untuk kemerdekaan dari penjajahan Belanda dan menjadi presiden pertama negara tersebut. Salah satu fakta menarik tentang masa kepresidenan Soekarno adalah bahwa dia pernah ditetapkan menjadi presiden seumur hidup.

Dalam konteks sejarah Indonesia, penetapan Soekarno sebagai presiden seumur hidup diadakan berdasarkan Tap MPRS Nomor. TAP MPRS tersebut berdiri untuk “Tunjuk Ajaran Pimpinan MPRS”, yaitu MPRS sebagai Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara.

Latar Belakang

Pentetapan Soekarno sebagai presiden seumur hidup terjadi pada era Orde Lama dalam sejarah Indonesia, tepatnya pada tahun 1963. Ketika itu, kondisi negara sedang tidak stabil karena berbagai isu politik dan sosial ekonomi. Karena situasi yang sedang tidak stabil, MPRS kemudian menetapkan Soekarno sebagai Presiden seumur hidup dengan harapan untuk menjaga stabilitas negara.

Penetapan

Penetapan ini diambil berdasarkan TAP MPRS No. XXIII/MPRS/1966, yang menyatakan Soekarno sebagai presiden seumur hidup. Keputusan ini diambil setelah pertimbangan panjang dan diskusi politik, dan dengan adanya keputusan ini diharapkan negara akan kembali stabil.

Dampak dan Akhir Penetapan

Meski ditetapkan sebagai presiden seumur hidup, namun masa jabatan Soekarno tidak berlangsung lama. Pada tahun 1966, terjadi peralihan kekuasaan dari Presiden Soekarno ke Jenderal Soeharto melalui apa yang dikenal sebagai Gerakan 30 September. Soeharto kemudian memegang kendali pemerintahan hingga tahun 1998.

Penetapan Presiden Soekarno sebagai presiden seumur hidup berdasarkan TAP MPRS Nomor adalah contoh unik dalam sejarah politik Indonesia. Event ini menunjukkan bagaimana situasi politik yang volatil dan tidak stabil dapat menghasilkan keputusan yang tidak biasa dalam politik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *