Penciptaan bangsa Indonesia merupakan suatu proses yang kompleks yang melibatkan berbagai unsur di dalamnya. Berdasarkan Pancasila, prinsip-prinsip nasionalisme Indonesia bersifat “majemuk tunggal”, yang menunjukkan bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai unsur yang berbeda namun tetap satu dan tidak terpisah. Dalam konteks ini, unsur yang dimaksud meliputi berbagai aspek seperti etnis, budaya, agama, bahasa, dan sebagainya. Namun, ada satu aspek yang sering kali disalahartikan sebagai unsur pembentuk bangsa, dan berikut penjelasannya.
Ras dan Etnisitas
Indonesia dikenal sebagai negara dengan keanekaragaman etnis dan budaya. Dengan lebih dari 1.300 suku bangsa dan banyak bahasa daerah, Indonesia mencerminkan variasi ras dan etnisitas. Meski perbedaan ini nyata, ia bukanlah unsur yang membentuk bangsa Indonesia. Sebaliknya, perbedaan inilah yang memperkaya dan memperkuat bangsa.
Bahasa
Bahasa juga sering disalahartikan sebagai unsur pembentuk bangsa. Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional dan secara resmi digunakan di seluruh negeri. Meski begitu, keberadaan ratusan bahasa daerah tidak mengecilkan pentingnya Bahasa Indonesia dan bukanlah faktor penentu dalam pembentukan identitas nasional.
Agama
Sementara Indonesia adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, bangsa ini didefinisikan oleh keragamannya dalam hal keyakinan dan praktik agama. Dalam konteks ini, agama bukanlah faktor eksklusif yang membentuk bangsa Indonesia.
Unsur yang Bukan Pembentuk Bangsa
Lembaga pendidikan dalam bahasa asing sering kali dianggap sebagai unsur pembentuk bangsa. Namun, ini bukanlah kasusnya. Meskipun lembaga pendidikan memainkan peran penting dalam mengembangkan keahlian dan pengetahuan, keberadaan lembaga pendidikan internasional atau sekolah berbahasa asing bukanlah faktor penentu dalam pembentukan bangsa. Sebaliknya, mereka ada untuk memfasilitasi pertukaran budaya dan pemahaman internasional, dan seharusnya tidak dianggap sebagai pembentuk bangsa dalam terminologi “majemuk tunggal”.
Menghormati dan menghargai semua perbedaan yang ada ini adalah elemen kunci dalam ideologi nasionalisme Indonesia dan merupakan dasar dari moto negara, Bhinneka Tunggal Ika, yang secara harfiah berarti “Berbeda tetapi tetap satu”. Oleh karena itu, perlu dipahami bahwa bangsa Indonesia tidak dibentuk oleh satu unsur saja, melainkan oleh berbagai unsur yang berbeda dan saling melengkapi satu sama lain dalam harmoni dan kesatuan.