Menyusuri dunia pengetahuan dan pemahaman, kita seringkali melakukan proses penarikan kesimpulan. Salah satunya adalah penarikan kesimpulan dari hal yang bersifat umum ke hal yang lebih khusus. Apakah kita menyadarinya atau tidak, proses ini cukup umum dalam kehidupan sehari-hari. Sebenarnya, proses ini memiliki nama khusus. Maka, apa proses penarikan kesimpulan dari hal yang bersifat umum ke hal yang lebih khusus disebut?
Proses ini disebut dengan deduksi. Deduksi adalah proses penalaran dari proposisi yang bersifat umum menjadi proposisi yang bersifat khusus. Jadi, jika kita memulai dengan suatu pernyataan yang berlaku umum, dan kemudian menggunakan itu untuk menjelaskan sesuatu yang lebih khusus atau individu, kita menggunakan proses deduksi.
Contohnya, kita bisa mulai dari pernyataan umum seperti “Semua manusia membutuhkan oksigen untuk hidup”, dan kemudian menggunakannya untuk mengambil kesimpulan yang lebih spesifik seperti “Sari adalah manusia, jadi Sari membutuhkan oksigen untuk hidup”. Di sini, kita menjalankan proses deduksi.
Proses deduksi memiliki kelebihan dalam ketepatan hasilnya. Apabila premis-prmis yang digunakan dalam proses deduksi benar, maka hasilnya pasti benar. Hal ini membuat deduksi menjadi salah satu metode penarikan kesimpulan yang andal.
Namun sebaliknya, proses deduksi juga memiliki kekurangannya. Sangat bergantung pada kebenaran premis-premisnya. Jika premis yang digunakan salah, meski proses penarikannya benar, hasil yang akan didapat tetaplah salah.
Akhirnya, kita dapat menyimpulkan bahwa proses penarikan kesimpulan dari yang bersifat umum menjadi yang lebih khusus adalah proses deduksi. Sebuah proses yang sering kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari.