Al-Quran sebagai petunjuk hidup bagi umat Islam memberikan berbagai arahan dan peringatan. Salah satunya adalah dalam Surat Al-Ahzāb/33 Ayat 70. Ayat ini menegaskan bahwa Allah SWT menyeru orang-orang beriman. Namun, apa isi seruan itu?
Isi Seruan dalam Al-Ahzāb/33 Ayat 70
Pada ayat 70 surat Al-Ahzāb, Allah SWT berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharakan dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan kepada mereka dan selalu melakukan apa yang diperintahkan.” (Q.S. Al-Ahzāb/33:70).
Makna dari ayat ini adalah Allah menyeru orang-orang beriman untuk selalu menjaga diri dan keluarganya dari api neraka. Cara melindungi diri dan keluarga dari neraka, menurut tafsir para ulama, adalah dengan melakukan amalan-amalan shalih dan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang mendorong pada dosa dan kemurkaan Allah SWT.
Implikasi Ayat
Seruan ini memiliki beberapa implikasi penting. Pertama, ayat ini menunjukkan betapa pentingnya perlindungan diri dan keluarga dari api neraka. Dalam Islam, setiap individu bukan hanya bertanggung jawab atas diri sendiri, tetapi juga atas keluarganya.
Kedua, Allah secara spesifik menyebutkan manusia dan batu sebagai bahan bakar neraka, ini menyiratkan betapa beratnya hukuman bagi orang-orang yang tidak menjaga diri dan keluarganya dari api neraka.
Ketiga, menegaskan betapa pentingnya ketaatan dan kepatuhan kepada Allah SWT. Seperti yang dinyatakan dalam ayat tersebut, malaikat-malaikat yang bertugas sebagai penjaga neraka adalah makhluk yang selalu taat pada perintah Allah dan tidak pernah mendurhakai-Nya.
Kesimpulan
Q.S. Al-Ahzāb/33 Ayat 70 merupakan ayat penting yang menegaskan seruan Allah SWT kepada orang-orang beriman untuk terus menjaga diri dan keluarganya dari api neraka. Ayat ini memberikan peringatan keras tentang betapa beratnya hukuman bagi mereka yang tidak mematuhi perintah ini. Implikasinya, setiap umat Islam diharapkan untuk senantiasa melakukan amalan shalih dan menjauhkan diri dan keluarganya dari perbuatan maksiat.
