Budaya

Rahmat: Dari Penjual Ban Bekas Menjadi Pengusaha Sukses, Contoh Stratifikasi Sosial yang Bersifat ….?

×

Rahmat: Dari Penjual Ban Bekas Menjadi Pengusaha Sukses, Contoh Stratifikasi Sosial yang Bersifat ….?

Sebarkan artikel ini

Rahmat, seorang anak dari keluarga yang kurang mampu telah membuktikan bahwa latar belakang ekonomi bukanlah halangan untuk meraih kesuksesan. Dengan tekad kuat dan ketekunan, ia telah berhasil mengubah dirinya dari penjual ban bekas menjadi seorang pengusaha sukses. Pengalaman hidup Rahmat ini adalah contoh dari fenomena yang dikenal sebagai stratifikasi sosial. Akan tetapi, pertanyaannya adalah strata sosial mana yang dipengaruhi oleh perjalanan hidup Rahmat?

Untuk menjawab pertanyaan ini, pertama-tama kita perlu memahami konsep dari stratifikasi sosial. Menurut Weber, Stratifikasi sosial adalah cara dimana masyarakat mengklasifikasikan individu menjadi kelompok atau strata sosial. Ada tiga klasifikasi utama dalam stratifikasi sosial, yaitu kelas, status, dan partai. Manakah dari ketiganya yang berlaku pada perjalanan Rahmat?

Pada kasus Rahmat, berdasarkan perubahan ekonomi yang dialaminya, dapat dikatakan bahwa Rahmat telah bergerak di antara strata dalam klasifikasi kelas. Klasifikasi kelas ini didasarkan pada perolehan ekonomi seseorang dan kekuatannya dalam masyarakat. Awalnya, Rahmat adalah seorang penjual ban bekas yang termasuk dalam strata kelas bawah. Dengan tekad dan kerja kerasnya, ia berhasil naik ke strata kelas yang lebih tinggi sebagai pengusaha sukses.

Namun, ada juga kemungkinan bahwa Rahmat mengalami perubahan status. Status mewakili peran sosial atau harkat seseorang dalam masyarakat. Status ini tidak saja terkait dengan kemampuan ekonomi tetapi juga bagaimana individu tersebut dilihat dan dihargai oleh masyarakat sekitarnya. Dalam hal ini, status Rahmat mungkin juga telah berubah dari penjual ban bekas, yang mungkin kurang dihargai, menjadi pengusaha yang dihargai di masyarakatnya.

Sementara itu, perubahan dalam partai atau kekuatan politik tampaknya kurang relevan dalam konteks Rahmat, kecuali jika diketahui bahwa ia membantu atau mendukung kelompok politik tertentu setelah menjadi seorang pengusaha.

Dalam hal ini, kemungkinan besar kasus Rahmat merupakan contoh dari stratifikasi sosial yang bersifat terbuka. Stratifikasi sosial terbuka adalah sistem dimana posisi individu dalam masyarakat tidak ditentukan oleh latar belakang mereka. Gagasan ini didukung oleh perubahan yang dialami Rahmat yang mulai sebagai penjual ban bekas dan menjadi pengusaha sukses.

Sekalipun demikian, penting diingat bahwa stratifikasi sosial adalah fenomena yang kompleks and setiap individu memiliki pengalaman yang unik. Penafsiran pengalaman Rahmat dapat berbeda tergantung pada cara kita melihat dan menginterpretasikan fakta-fakta dalam hidupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *