Sekolah

Reaksi Elektrolisis Larutan CuSO4 dengan Katode Fe dan Anode Cu

×

Reaksi Elektrolisis Larutan CuSO4 dengan Katode Fe dan Anode Cu

Sebarkan artikel ini

Elektrolisis adalah proses kimia yang melibatkan aliran listrik secara paksa melalui larutan atau benda padat untuk memicu reaksi kimia. Dalam konteks ini, kita akan membahas reaksi elektrolisis larutan CuSO4 dengan katode Fe (besi) dan anode Cu (tembaga).

Konsep Dasar Elektrolisis

Sebelum membahas kasus khusus ini, mari kita pahami konsep dasar elektrolisis. Proses ini melibatkan dua elektroda: anode dan katode. Anode adalah tempat di mana oksidasi terjadi (elektron dilepaskan), sedangkan katode adalah tempat di mana reduksi terjadi (elektron diterima).

Proses Elektrolisis Larutan CuSO4

Larutan CuSO4 terdiri dari ion Cu2+ dan SO4 2-. Saat arus listrik diterapkan, ion Cu2+ akan bergerak menuju katode sementara ion SO4 2- menuju anode.

Reaksi pada Katode (Fe)

Ion Cu2+ akan bertemu katode Fe. Di sini, proses reduksi akan terjadi. Ion Cu2+ akan menerima dua elektron dan berubah menjadi atom tembaga (Cu). Kelebihan atom Fe akan larut menjadi ion Fe2+. Reaksi yang terjadi ditulis sebagai berikut:

Cu2+(aq) + 2e- -> Cu(s)

Fe(s) -> Fe2+(aq) + 2e-

Reaksi pada Anode (Cu)

Di anode, dua reaksi potensial dapat terjadi: oksidasi ion SO4 2- atau oksidasi atom Cu pada anode. Dalam hal ini, oksidasi Cu lebih mudah terjadi dibanding oksidasi SO4 2-, sehingga atom Cu di anode akan larut dan membentuk ion Cu2+, dan setiap ion Cu2+ yang terbentuk akan melepaskan dua elektron:

Cu(s) -> Cu2+(aq) + 2e-

Kesimpulan

Secara keseluruhan, bila kita meninjau reaksi pada anode dan katode, tampak bahwa tembaga dipindahkan dari anode ke katode. Proses ini digunakan dalam berbagai aplikasi industri, seperti pelapisan logam.

Jadi, jawabannya apa?

Elektrolisis larutan CuSO4 dengan elektroda Fe dan Cu menghasilkan transfer tembaga dari anode ke katode melalui reaksi reduksi di katode dan reaksi oksidasi di anode. Lebih spesifik, atom tembaga pada anode dioksidasi menjadi ion Cu2+, yang kemudian direduksi menjadi atom tembaga di katode.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *