Ada dua jenis proses kimia yang terjadi berdasarkan perubahan energi termalnya, yaitu reaksi eksotermik dan reaksi endotermik. Dalam konteks pertanyaan ini, reaksi yang melibatkan penyerapan kalor atau panas dari lingkungan oleh sistem disebut sebagai reaksi endotermik.
Mengenal Reaksi Endotermik
Reaksi endotermik adalah sebuah reaksi kimia yang mengabsorpsi atau menyerap energi dari lingkungan sekitarnya dalam bentuk kalor. Dalam proses ini, sistem akan menerima energi dalam bentuk panas sehingga dapat menunjukkan peningkatan dalam energi internal sistem tersebut. Oleh karena itu, suhu lingkungan sekitar sistem akan menurun.
Sebagai contoh, proses peleburan es menjadi air adalah contoh reaksi endotermik. Energi dari lingkungan diserap oleh es untuk mengubah wujudnya menjadi cair.
Bagaimana Reaksi Endotermik Bekerja?
Suatu reaksi endotermik melibatkan perubahan energi yang menghasilkan produk dengan lebih banyak energi dibandingkan dengan reaktan. Perbedaan ini disebut sebagai ∆H atau perubahan entalpi dan akan bernilai positif dalam kasus reaksi endotermik, menandakan bahwa energi (dalam bentuk panas) telah diserap dari lingkungan sekitar.
Persamaan yang menggambarkan hal ini biasanya ditulis sebagai:
A + B + energi panas -> C + D
Dimana A dan B merupakan reaktan (bahan awal) dan C dan D merupakan produk.
Aplikasi Reaksi Endotermik
Reaksi endotermik banyak digunakan dalam berbagai aplikasi industri dan kehidupan sehari-hari.
Sebagai contoh, dalam sistem pendinginan, reaksi endotermik digunakan untuk menyerap panas dari lingkungan dan menurunkan suhu. Dalam industri kimia, banyak proses yang memerlukan energi untuk memisahkan molekul atau reaktan, dan ini seringkali melibatkan reaksi endotermik.
Secara keseluruhan, memahami reaksi endotermik merupakan langkah penting dalam banyak studi dan aplikasi kimia.
