Budaya

Respons Guru yang Tepat untuk Menghadapi Pelaku Perundungan yang Akar Masalahnya dari Tayangan dan Informasi di Media Massa

×

Respons Guru yang Tepat untuk Menghadapi Pelaku Perundungan yang Akar Masalahnya dari Tayangan dan Informasi di Media Massa

Sebarkan artikel ini

Pada era digital saat ini, dampak media massa dan teknologi informasi semakin besar dalam membentuk perilaku remaja. Sayangnya, tidak semua dampak media massa ini positif. Beberapa tayangan atau informasi dapat mendorong perilaku negatif seperti perundungan. Dengan demikian, penting bagi guru untuk memahami bagaimana mereka dapat merespons dan menangani kasus ini. Tiga pendekatan responsif yang tepat dari guru terdiri dari edukasi, pemberdayaan, dan pembinaan.

1. Edukasi

Edukasi berarti menyampaikan informasi dan pengetahuan yang benar tentang perundungan kepada siswa. Guru perlu menjelaskan bahwa perilaku perundungan tidak dapat ditolerir dan berbahaya bagi kehidupan sosial. Selain itu, guru juga perlu menjelaskan tentang dampak negatif konsumsi media massa yang tidak tepat, termasuk bagaimana dapat mempengaruhi perilaku perundungan.

2. Pemberdayaan

Pemberdayaan berarti memberikan siswa keterampilan dan alat yang diperlukan untuk menolak perundungan dan menggunakan media massa secara bijaksana. Guru dapat merangsang kepercayaan diri siswa, mempromosikan empati, dan mengajarkan mereka cara menggunakan media massa dengan bertanggung jawab. Guru juga dapat memberikan pelatihan tentang kemampuan media literasi, seperti memahami dan mengevaluasi informasi yang mereka lihat atau dengar di media.

3. Pembinaan

Pembinaan berarti memberikan bimbingan dan dukungan kepada siswa yang menjadi korban atau pelaku perundungan. Guru perlu memberikan dukungan emosional dan psikologis kepada korban, serta memberikan bimbingan kepada pelaku untuk merubah perilaku mereka. Kolaborasi dengan orangtua dan bimbingan konselor sekolah juga sangat diperlukan.

Setelah semua, respons guru yang lebih tepat dalam menghadapi pelaku perundungan yang akar masalahnya dari tayangan dan informasi di media massa adalah pendekatan holistik yang mencakup edukasi, pemberdayaan, dan pembinaan. Dengan pendekatan ini, sekolah tidak hanya akan mampu menangani perundungan, tetapi juga memberikan siswa keterampilan dan pemahaman yang mereka butuhkan untuk menjadi konsumen media yang cerdas dan empatik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *