Menabung adalah kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Menyisihkan sebagian uang untuk disimpan bisa untuk berbagai tujuan, mulai dari dana darurat, investasi, hingga mencapai tujuan finansial tertentu. Rudi adalah salah satu contoh individu yang memahami pentingnya menabung. Bahkan, rudi menabung pada sebuah bank dengan jumlah sebesar Rp 800.000,00.
Setiap bank tentunya memberikan sejumlah bunga pada tabungan para nasabahnya untuk menarik lebih banyak orang menabung di bank tersebut. Rudi memilih menabung di bank yang memberikan tingkat bunga 25% per tahun. Bunga ini merupakan tambahan uang yang dikeluarkan oleh bank berdasarkan saldo penyimpanan. Sehingga, total uang yang dimiliki Rudi akan bertambah per tahunnya.
Kini, total uang yang dimiliki Rudi dalam tabungannya telah mencapai Rp 950.000,00. Naik dari jumlah awal sebesar Rp 800.000,00. Kenaikan ini tentunya berasal dari akumulasi bunga tabungan yang diterima Rudi dari bank. Dengan asumsi bahwa Rudi tidak menambahkan jumlah tabungan dan hanya mendapatkan penambahan bunga sejak saldo awal, kita bisa menghitung berapa lama Rudi telah menabung di bank tersebut.
Menerapkan prinsip dasar bunga, kita dapat mengetahui bahwa saldo tabungan Rudi telah mengalami peningkatan sebesar Rp 150.000,00 (Rp 950.000,00 – Rp 800.000,00). Jika kita beranjak dari fakta bahwa Rudi mendapatkan bunga sebesar 25% setahun dari Rp 800.000,00, maka per tahun Rudi mendapatkan bunga sebesar Rp 200.000,00. Apabila dibagi dengan 12 bulan setahun, maka setiap bulan Rudi mendapatkan bunga sebesar kurang lebih Rp 16.666,67.
Maka, dengan saldo naik sebesar Rp 150.000,00, kita perlu membagi jumlah ini dengan bunga per bulan. Jadi, Rp 150.000,00 ÷ Rp 16.666,67 = 9 bulan. Berarti, Rudi telah menabung di bank tersebut selama 9 bulan dari saldo awal hingga mencapai saldo Rp 950.000,00.
Jadi, jawabannya apa? Rudi telah menabung selama 9 bulan. Namun tentunya, ini semua berdasarkan asumsi bahwa Rudi tidak menarik uangnya dan tidak melakukan deposit tambahan selama periode tersebut.