Penyusunan sebuah karya sastra sangat erat kaitannya dengan unsur-unsur intrinsik yang menjadi fondasinya. Unsur intrinsik merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembuatan sebuah karya sastra, termasuk novel. Penggalan novel di atas memiliki berbagai elemen yang menonjol dan menggambarkan pemandangan pedesaan yang khas, yang menceritakan tentang sebuah rumah di Kampong Melayu.
Gambaran sebuah “rumah idaman yang tidak dapat dinamakan besar, sudah disambung dengan pelampan ke muka, lalu dihiasi dengan daun-daun beringin dan bunga-bunga teratai, serta bunga kertas berumbai-rumbai” memberikan kita wawasan secara visual tentang suasana dan penampilan rumah tersebut. Deskripsi yang rinci ini menghasilkan setting atau latar yang dominan dalam penggalan novel tersebut.
Sejatinya, unsur intrinsik dalam karya sastra terdiri dari tema, alur, penokohan, latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat. Dalam penggalan novel yang disampaikan, dapat dikatakan bahwa latar atau setting menjadi unsur dominan yang mengatur jalannya cerita. Latar dapat dianggap sebagai unsur dominan karena pengarang memfokuskan pembaca mengenali lingkungan sekitar dan posisi rumah tersebut.
Latar dalam sebuah karya sastra memiliki dua komponen, yaitu latar tempat dan latar waktu. Dalam penggalan ini, latar tempat menjadi dominan dengan adanya penjelasan detail tentang rumah tersebut berada di Kampong Melayu.
Cara pengarang menguraikan detail mengenai rumah, dan adanya tambahan seperti “bunga kertas berumbai-rumbai yang tidak ketinggalan saat ada perhelatan” menunjukkan bahwa rumah idaman ini berada di pusat kehidupan kampung. Selain itu, penggunaan kata-kata yang mewakili lingkungan seperti ‘daun-daun beringin,’ ‘bunga-bunga teratai,’ dan ‘bunga kertas yang berumbai-rumbai’ semakin memperkaya latar dan memberikan atmosfer pedesaan.
Secara keseluruhan, unsur intrinsik yang paling menonjol dalam penggalan novel ini adalah latar tempat. Kekhasan dan detail yang diberikan oleh pengarang tentang rumah dan lingkungannya memungkinkan pembaca memiliki gambaran visual yang jelas dan mendalam tentang kehidupan di Kampong Melayu.