ASEAN, atau Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara, adalah organisasi geopolitik dan ekonomi yang berdiri pada 8 Agustus 1967. Negara-negara pendiri ASEAN, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand, memiliki pemrakarsa yang sangat berkontribusi dalam membentuk asosiasi ini. Salah satu tokoh yang paling berpengaruh dalam pembentukan ASEAN adalah S. Rajaratnam, yang berasal dari Singapura.
Sumber Gambar: Channel News Asia
Latar Belakang S. Rajaratnam
S. Rajaratnam lahir di Jaffna, Ceylon (Sri Lanka modern) pada 25 Februari 1915. Sebelum menjadi tokoh penting di Singapura, Rajaratnam merupakan wartawan dan menulis banyak artikel dan kolom opini tentang politik dan masyarakat. Dia pindah ke Singapura pada tahun 1937 dan mendirikan Partai Tindakan Rakyat (The People’s Action Party) dengan para pemimpin lainnya, seperti Lee Kuan Yew pada tahun 1954.
Selama singgahnya di dunia politik, Rajaratnam dikenal karena visi progressifnya dan merupakan pemain kunci dalam pembentukan Republik Singapura. Dia menjabat posisi Menteri Luar Negeri Singapura dari 1965 hingga 1980 dalam pemerintahan perdana menteri yang pertama, Lee Kuan Yew.
Peran S. Rajaratnam dalam ASEAN
S. Rajaratnam memainkan peran penting dalam meluncurkan perdamaian regional dan mendorong kerjasama ekonomi melalui kendala nasionalisme yang kuat di antara negara-negara Asia Tenggara pada saat itu.
Rajaratnam percaya pada gagasan peningkatan kerjasama antar negara di kawasan tersebut sebagai solusi untuk menghindari konflik dan meningkatkan stabilitas regional. Gagasan inilah yang menjadi landasan pembentukan ASEAN.
Pada tanggal 8 Agustus 1967, Deklarasi Bangkok resmi dikeluarkan, menandai pembentukan resmi ASEAN. Dokumen tersebut ditandatangani oleh para pemimpin dari lima negara pendiri, termasuk S. Rajaratnam dari Singapura.
Kesimpulan
S. Rajaratnam adalah seorang pemimpin visioner dari Singapura yang berperan besar dalam membentuk ASEAN. Visi dan tekadnya menjadi dasar yang kuat dalam pendirian organisasi ini dan membawa Singapura ke kancah regional dan global. Dia adalah salah satu arsitek ASEAN dan selalu dihargai atas kontribusinya dalam mendorong kerjasama dan perdamaian regional.