Diskriminasi berarti memperlakukan seseorang berdasarkan ciri-ciri tertentu mereka, seperti jenis kelamin, warna kulit, atau orientasi seksual, bukan atas kapabilitas atau kualitas individu. Tidak sedikit yang mengalami diskriminasi adalah para wanita. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa diskriminasi terhadap wanita masih sering terjadi:
Stereotip Gender
Stereotip gender merupakan salah satu penyebab utama diskriminasi terhadap wanita. Dalam banyak masyarakat, ekspektasi gender kuno masih tersandar kuat dan menciptakan hambatan bagi wanita baik di tempat kerja, rumah, maupun komunitas lokal. Misalnya, ada gambaran umum bahwa wanita seharusnya berperan sebagai ibu rumah tangga, sementara pria adalah pencari nafkah. Stereotip semacam ini dapat membatasi peluang wanita dan mendorong diskriminasi.
Pendidikan Tidak Merata
Meskipun pendidikan menjadi kunci utama untuk pencegahan diskriminasi, namun faktanya, masih banyak wanita yang tidak mendapatkan akses pendidikan yang sama dengan pria. Ketidaksetaraan ini bisa berarti bahwa wanita tidak memiliki pengetahuan dan alat yang diperlukan untuk memperjuangkan hak-hak mereka atau untuk mencapai posisi yang setara dalam masyarakat.
Kurangnya Perwakilan Politik
Kurangnya wanita dalam posisi kekuasaan, baik pada tingkat lokal maupun global, berkontribusi terhadap berlanjutnya diskriminasi gender. Dengan sejumlah kecil wanita di puncak piramida kekuasaan, sulit untuk mendorong perubahan yang menguntungkan gender atau mempromosikan kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan wanita.
Kekerasan Berbasis Gender
Tak dipungkiri, kekerasan berbasis gender seringkali merupakan bentuk ekstrem dari diskriminasi terhadap wanita. Hal ini dapat berupa kekerasan fisik, seksual, atau emosional, dan sering kali berakar pada kepercayaan patriarkis yang melihat wanita sebagai makhluk yang ‘lemah’ atau ‘kurang’ dibandingkan pria.
Norma Budaya dan Agama
Dalam beberapa budaya dan agama, adat istiadat kadang-kadang digunakan untuk membenarkan atau mempertahankan diskriminasi terhadap wanita. Hal tersebut dapat mencakup ajaran atau kepercayaan yang merendahkan wanita atau melihat mereka sebagai properti pria.
Kesadaran akan faktor-faktor ini adalah langkah penting dalam mengatasi diskriminasi terhadap perempuan. Perlu ada perubahan secara sistemik dalam cara masyarakat memandang peran gender dan nilai individu untuk menciptakan dunia yang lebih setara dan adil bagi semua orang.