Islam, yang berarti “menyerah”, adalah agama yang didirikan pada abad ke-7 M oleh Nabi Muhammad, yang disebut Kaum Muslim sebagai Rasulullah SAW (Shallallahu ‘alayhi wa sallam, yang berarti “Semoga damai atasnya”). Sejak awal, kekhasan agama ini telah mencakup firman Allah yang diwahyukan kepada Muhammad.
Suatu kedamaian intens sering kali ditemukan dalam kegiatan ibadah, yang dalam suatu kejadian spesifik, Nabi Muhammad SAW memperoleh pengalaman semacam itu dalam ibadahnya. Sebuah hadis yang berasal dari Aisyah RA, istrinya, memberikan detail peristiwa ini.
Konteks
Rasulullah SAW sering kali menghabiskan waktunya untuk beribadah kepada Allah. Dalam berbagai riwayat hadis, telah dicatat bahwa beliau sering kali beribadah di malam hari, hingga menjelang waktu Subuh. Pada saat-saat seperti itu, beliau dikatakan sering menangis hingga menangis tersedu-sedu.
Ayat yang Dibaca
Namun, pertanyaan mengenai ayat apa yang Rasulullah SAW baca saat itu belum dijawab. Tidak ada riwayat secara spesifik yang menyebutkan ayat mana yang beliau baca yang menyebabkan beliau menangis tersedu-sedu. Karena itu, kita harus berhati-hati dalam memberikan jawaban untuk pertanyaan ini.
Namun, selama beribadah, Nabi Muhammad SAW biasa membaca ayat-ayat dari Al-Qur’an yang menjelaskan tentang kebesaran dan kemurahan Allah, kehidupan setelah mati, serta balasan bagi orang-orang yang berbuat baik dan berbuat jahat. Memang, ayat-ayat ini seringkali dapat menyebabkan siapa pun merenung dengan dalam, karena ayat-ayat inilah yang diperkirakan menimbulkan emosi intens pada Rasulullah SAW.
Kesimpulan
Meskipun kita tidak dapat merinci ayat tertentu yang dibaca Rasulullah SAW pada malam itu, kita bisa memahami bahwa ayat-ayat yang beliau renungkan adalah bagian yang menggambarkan kebesaran Allah, kehidupan setelah mati dan balasan bagi perbuatan-perbuatan kita. Ini mendukung ide bahwa beliau sangat merenungkan maksud dan tujuan hidupnya, kaitannya dengan Allah, dan akhir dari kehidupan ini.