Sekolah

Saat Portugis Tiba di Maluku pada Tahun 1512: Dua Kerajaan Islam yang Ada di Sana, yaitu Ternate dan Tidore

×

Saat Portugis Tiba di Maluku pada Tahun 1512: Dua Kerajaan Islam yang Ada di Sana, yaitu Ternate dan Tidore

Sebarkan artikel ini

Tahun 1512 ditandai dengan kedatangan bangsa Portugis ke Maluku. Era ini membuka babak baru dalam sejarah nusantara, khususnya, kerajaan-kerajaan di Maluku yang dalam hal ini adalah kerajaan Ternate dan Tidore. Dua kerajaan ini memiliki peran penting dalam sejarah dan tips balance dalam power regional pada masa tersebut.

Kerajaan Ternate

Kerajaan Ternate adalah salah satu kerajaan Islam tertua di Indonesia, berdiri sejak abad ke-13. Pada saat Portugis tiba, Sultan Bayanullah memimpin Ternate. Kerajaan ini sangat strategis terletak di wilayah utara Maluku yang kaya akan sumber daya alam, terutama cengkeh dan pala. Inilah yang menjadi daya tarik utama bagi bangsa Portugis.

Bangsa Portugis dan kerajaan Ternate berhasil mencapai sebuah kesepakatan dimana Portugis diberikan hak untuk membangun benteng sebagai pos dagang dan pertahanan mereka di Pulau Ternate sebagai ganti barang-barang dagangan dari Eropa. Dengan demikian, Portugis dapat mengendalikan perdagangan rempah-rempah yang menguntungkan. Namun, seperti kebanyakan cerita serupa dalam sejarah, hubungan ini seringkali tegang dan terjadi berbagai konflik.

Kerajaan Tidore

Berbeda dengan Ternate, Kerajaan Tidore memiliki hubungan yang relatif lebih baik dengan bangsa Portugis. Kerajaan ini berdiri sejawat dengan Ternate dan juga merupakan kerajaan Islam yang kuat di Maluku. Sultan Gapi Baguna memimpin Tidore saat Portugis mendarat. Sama seperti Ternate, Tidore juga kaya akan rempah-rempah yang sangat bernilai di Eropa kala itu, khususnya pala.

Portugis dan Tidore membangun kemitraan di mana para pedagang Portugis diberikan akses ke sumber daya pala dan dalam pertukaran, Tidore mendapatkan perlindungan militer dan politik dari Portugis. Meski hubungan ini cenderung lebih harmonis dibandingkan dengan Ternate, tetapi tetap tidak tanpa konflik dan gesekan.

Kesimpulan

Era kedatangan bangsa Portugis di Maluku pada 1512 menciptakan dinamika serupa di banyak kerajaan nusantara. Dua kerajaan mendominasi, Ternate dan Tidore, berada di pusat perubahan besar ini. Mereka harus beradaptasi dan berjuang dengan kedatangan orang asing yang datang dengan tujuan eksploitasi sumber daya alam. Hubungan antara bangsa asing dan kerajaan ini rumit dan penuh dengan negosiasi, konflik, dan persekutuan. Namun, tanpa keraguan, periode ini meninggalkan bekas yang mendalam dalam sejarah Indonesia, terutama Maluku.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *