Tari Pakarena merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari Sulawesi Selatan, Indonesia. Tarian ini menggambarkan kehidupan masyarakat dan filosofi yang ada dalam kebudayaan Bugis-Makassar. Salah satu ciri khas yang membedakan tari Pakarena dengan tarian tradisional lainnya adalah gerakan kaki yang tertahan pada lantai dan tangan dengan menggunakan properti. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai ciri khas tersebut beserta latar belakang dan keunikan lain yang dimiliki oleh tari Pakarena.
Latar Belakang Tari Pakarena
Tari Pakarena bermula dari cerita rakyat yang mengisahkan seorang putri yang memiliki kecantikan luar biasa dan dikenal sebagai “Datuk Tammatea.” Cerita tersebut menggambarkan kesedihan putri ketika dia harus meninggalkan kehidupan di dunia untuk masuk ke alam dewata. Tari Pakarena lahir dari perasaan tersebut dan berkembang menjadi salah satu tarian tradisional yang digemari masyarakat Sulawesi Selatan.
Ciri Khas Gerakan Kaki yang Tertahan pada Lantai
Gerakan kaki yang tertahan pada lantai merupakan salah satu ciri khas yang paling menonjol dalam tari Pakarena. Gerakan ini menunjukkan ketahanan dan kekuatan karakter para penari, yang mencerminkan keindahan dan kemampuan mereka dalam menghadapi tantangan hidup. Gerakan ini dilakukan dengan melipat lutut sehingga penari tampak seolah-olah sedang duduk.
Sementara itu, penari perempuan memposisikan kakinya dengan jari-jari kaki menapak pada lantai dan tumit mengangkat ke atas. Hal ini menambah daya tarik gerakan kaki yang tertahan, sekaligus memberikan kesan estetika, serta memperlihatkan keanggunan penari.
Ciri Khas Penggunaan Properti oleh Penari Tangan
Selain gerakan kaki yang tertahan, ciri khas tari Pakarena yang lain adalah penggunaan properti oleh penari tangan. Properti ini berupa kipas yang digunakan oleh penari perempuan sebagai simbol keanggunan dan kelembutan. Kipas tersebut dilipat dan dibuka sesuai dengan irama musik dan gerakan penari.
Kipas melambangkan kebijaksanaan dan kehalusan dalam menghadapi berbagai situasi. Properti ini juga menambahkan variasi gerakan dalam tari Pakarena dan menjadi salah satu daya tarik yang membedakannya dengan tarian tradisional lainnya.
Kesimpulan
Tari Pakarena adalah salah satu tarian tradisional yang sangat disanjung oleh masyarakat Bugis-Makassar di Sulawesi Selatan. Ciri khas gerakan kaki yang tertahan pada lantai dan tangan dengan properti kipas menciptakan keunikan estetika yang langka ditemui pada tarian tradisional lainnya. Tari ini tidak hanya menghibur tetapi juga mengajarkan nilai-nilai seperti ketahanan, keindahan, kebijaksanaan, dan kehalusan dalam menghadapi tantangan hidup.